Sukses

Bisnis Motor Kustom Masih Menggeliat di Masa Pandemi

tidak seluruh industri otomotif terpuruk akibat pandemi Corona Covid-19. Banyak di antaranya yang tetap bertahan, bahkan mulai kembali menggeliat, seperti halnya dunia motor kustom.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona Covid-19 memberikan dampak negatif cukup besar terhadap kehidupan manusia. Banyak sektor industri yang terpuruk dibuatnya, salah satunya otomotif.

Namun tidak seluruh industri otomotif terpuruk akibat pandemi Corona Covid-19. Banyak di antaranya yang tetap bertahan, bahkan mulai kembali menggeliat, seperti halnya dunia motor kustom.

Sama seperti penjualan otomotif, industri motor kustom sempat terpuruk saat virus corona mulai menyebar, turun hingga 40 persen pada Maret.

"Rata-rata di bulan Maret turun 40 persen, tapi masuk bulan April sudah normal kembali. Kalau diambil rata-rata, dia hanya kembali ke titik nol. Mei itu data naik sedikit, motor-motor yang mau dikustom mulai banyak masuk," kata Arie Indra Perkasa, punggawa bengkel custom Street Arts Custom (SAC) di bilangan Depok, Jawa Barat.

Meski ada penurunan permintaan, aktivitas bengkel modifikasi tetap sibuk di bulan Maret. Sebab motor yang dikustom sudah masuk sejak Februari. Pasalnya pengerjaan unit motor custom bisa menyita waktu beberapa bulan.

"Nah motor di bulan Maret memang berkurang, tapi tetap ada, dan jumlah motor yang dikerjakan tetap. Karena pekerjaan yang dikerjakan adalah motor yang masuk dari bulan sebelumnya, seperti Februari," paparnya

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Masih Digandrungi

Dalam kesempatan ini Arie juga membantah anggapan bahwa tren motor kustom sudah menurun tahun ini terutama sejak COVID-19 mendera Indonesia.

"Kata siapa? Orang yang ngomong gitu gak pakai data. Tapi memang segmen yang terdampak adalah low-end. Sebab segmen inilah yang paling terdampak secara ekonomi dan lama pulihnya ketika pandemi atau resesi ekonomi,"

"Mereka yang tidak bisa bertahan, adalah yang tidak bisa beradaptasi cepat terhadap perubahan behavior konsumen," terangnya.

Sebagai bukti motor kustom masih tetap digandrungi, lanjut Arie, mulai meningkatnya permintaan penggarapan motor kustom. Pada bulan Mei terjadi kenaikan 10 persen, bahkan di bulan Juni menanjak sampai 25 persen.

"Juli grafisnya flat, atau stabil. Jadi ini membuktikan bahwa tren motor kustom tidaklah surut. Walaupun ada penurunan pada bulan maret sampai pertengahan April," tukasnya.

 

3 dari 3 halaman

Optimistis Bangkit

Arie meyakini hingga akhir tahun industri motor kustom akan semakin membaik. Tren tersebut sudah terindikasi dengan mulai banyaknya motor yang masuk ke bengkel dan penjualan parts kustom telah bergerak naik.

"Jadi kesimpulannya, semua kembali normal, tapi ada pergeseran cara dan value. Harus juga punya cadangan atau backup cashflow sampai kuartal pertama 2021 kalau mau survive," pungkasnya.

Sumber: Otosia.com