Liputan6.com, Jakarta - Motor listrik digadang-gadang bakal menjadi penerus kendaraan roda dua dengan mesin konvensional seperti yang ada saat ini. Bicara soal motor listrik, motor yang satu ini memiliki desain yang unik.
Konon, desain sepeda motor terinspirasi dari kuda. Dada kuda yang tegap, digambarkan dengan tangki bensin yang besar.
Kaki-kaki kuda yang atletis tergantikan fork depan dan swingarm yang kekar. Karenanya, dalam istilah bahasa inggris, riding atau menunggangi, digunakan pada pengendaraan kuda maupun motor.
Advertisement
Baca Juga
Intinya, desain motor sudah membentuk paradigma sendiri di kepala kita seperti itu adanya. Jadi, ketika ada sebuah pendekatan yang radikal, akal sehat sulit sekali menyerapnya.
Desain radikal ini yang kemudian kami temukan pada motor listrik Punch Moto.
Tak ada geometri standar pada motor yang dapat kami kenali. Banyak pula ornamen yang tadinya jamak hadir pada motor umum, sirna. Alih-alih menerimanya sebagai visual sebuah motor, benak kami menganalogikannya jadi sebuah senter besar dengan roda dan setang.
Jelek? Tentu tidak. Kata itu terlalu sempit untuk mengukur estetika motor ini. Masalahnya pada persepsi kita yang sudah menciptakan batasan akan sebuah desain.
Aturan tak tertulis ini memang berlaku, namun untuk motor bermesin bakar konvensional dengan ragam komponen pentingnya. Tangki bahan bakar, mesin, knalpot dan penyalur tenaga.
Komponen ini sejatinya juga membatasi. Penempatannya menentukan performa dan keseimbangan, serta sialnya desain.
Tentang Punch Motorcycles
Prinsip ini dipatahkan seketika dengan era motor listrik. Komponen terpentingnya hanya baterai dan motor penggerak.
Dua peranti ini bahkan bisa disulap dengan bentuk yang lebih ringkas ataupun ditempatkan di manapun, Desain jadi bisa suka-suka. Itu menurut kami yang terjadi pada Punch Moto.
Alih-alih bertahan pada batu konsepsi sebuah motor konvensional, kenapa tak meloncat jauh dan menyajikan sesuatu yang berbeda. Syukurnya, desain Punch Moto masih bisa mengingatkan kami sedikit pada motor.
Ada dua buah velg jari-jari dengan karet bundar pada spesimen ini. Fork depan upside down pun mangarahkan kembali imajinasi kami ke destinasi sejati, motor.
Sedikit mengulas penelitian kami tentang Punch Motoryclces. Brandnya mengusung nama yang unik, karena kami sendiri cukup sulit melacak keabsahan perusahaan ini.
Mungkin saja mereka hanya segelintir mahasiswa di garasi yang mengotak-atik motor dan baterai dari Cina untuk dirancang menjadi motor layak jual.
Yang kami temukan hanyalah brand ini berasal dari Minsk, Ibukota Belarusia. Pergerakkan mereka pun masih sebatas jaringan sosial media.
Advertisement
Gunakan Dua Baterai
Facebook, instagram dengan aneka publikasi tanpa caption atau tagar layaknya seorang yang tak mengorganisir serius platform ini. Semua itu dimulai kurang dari dua bulan lalu.
Konsep mereka adalah, taruh di pintu masuk, parkir depan bar, dan isi baterainya dalam kamar apartemen lalu kendarai ke mana saja.
Kemudahan itu yang coba ditawarkan lewat Punch Moto. Dua baterai berbentuk panel kotak pipih di sisi, bisa dilepas dengan mudah dan dibawa masuk ke ruangan dengan aman.
Tenaga maksimum motor ini cukup besar, mencapai 20 kW. Output itu setara motor 250 cc 1-silinder, Kawasaki Ninja 250 SL.
Baterainya ada dua buah, dengan tenaga 2,5 kWh untuk masing-masing. Kecepatan tertingginya diklaim tembus 135 kpj. Impresif! Tentu lebih dari cukup kalau buat sekadar transportasi perkotaan.
Kalau motor konvensional terinspirasi dari kuda, kira-kira, motor listrik mengambil inspirasi dari hewan apa ya?
Sumber: Oto.com