Liputan6.com, Jakarta - General Motors (GM) mengalami kerugian yang sangat besar akibat pandemi Corona Covid-19 yang belum juga usai.
Dilansir Carscoops, kerugiannya mencapai USD 758 juta alias Rp 11,1 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.666) pada kuartal kedua akibat dampak COVID-19.
Advertisement
Pabrikan mobil Amerika mengatakan bahwa mereka kehilangan USD 101 juta di Amerika Utara pada kuartal kedua 2020. GM menyebut langkah seperti pemangkasan biaya dan penguatan harga bisa mengembalikan kondisi. Sebelumnya, pabrik GM puns empat ditutup selama 8 pekan.
Sementara itu, secara global, pendapatan GM turun 53 persen menjadi USD 16,8 miliar. Sedangkan kerugian yang disesuaikan sebelum bunga dan pajak mencapai USD 536 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dana Besar
GM juga menggelontorkan dana sebesar USD 8 miliar pada kuartal ini, tetapi mereka masih memiliki likuiditas sebesar USD 30,6 miliar setelah meminjam USD 16 miliar pada bulan Maret lalu, seperti diberitakan Auto News.
Lalu penjualan kendaraan ringan GM juga turun 34 persen di Amerika Serikat pada kuartal terakhir. Kapasitas pabrik di Amerika Utara pun ikut turun menjadi 36 persen, dari 104 persen pada kuartal kedua 2019.
Advertisement
Harapan GM
GM CFO, Dhivya Suryadevara mengatakan bahwa GM berharap bisa memiliki pendapatan USD 7 miliar hingga USD 9 miliar dalam bentuk tunai untuk paruh kedua tahun 2020. Sehingga bisa untuk membayar hutang tambahan dari pandemi dan mengembalikan 'pembakaran' uang tunai dari Q1 dan Q2.
"Namun hal yang bisa diambil untuk kuartal ini adalah kemampuan kami untuk bisa membuat struktur biaya kami lebih fleksibel secara cepat dan menjaga likuiditas dan menunjukkan kinerja yang telah kami upayakan selama beberapa tahun terakhir," kata Dhivya.
Sumber: Otosia.com