Liputan6.com, Jakarta - Banyak pemilik kendaraan yang masih suka membeli bensin eceran di pinggir jalan. Biasanya hal tersebut dilakukan karena kondisi darurat, dan jauh dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Selain itu, banyak pemilik kendaraan, khususnya motor juga enggan membeli bensin di SPBU karena malas antre atau jarak dari rumah ke SPBU cukup jauh.
Advertisement
Namun, membeli bensin eceran di pinggir jalan harganya lebih mahal dibanding di SPBU. Tidak hanya itu, ada juga kemungkinan bensin yang dijual di pinggir jalan tidak murni dan sudah dicampur oleh oknum pedagang yang nakal.
Melihat hal tersebut, pastinya ada risiko yang harus ditanggung karena membeli bensin eceran. Seperti dilansir laman resmi Federal Oli, akibat yang pertama kali muncul di mesin karena menggunakan bensin oplosan, adalah suara mesin motor yang jadi lebih berisik dari biasanya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Efek Lain
Bensin oplosan yang komposisinya tidak sesuai dengan spesifikasi mesin akan memunculkan banyak kerak di piston, kepala silinder, dan sekeliling payung klep.
Adanya kerak ini akan menimbulkan knocking di mesin motor. Knocking di mesin motor inilah yang akan membuat suara mesin motor menjadi lebih berisik.
Selain suara mesin yang makin berisik, performa mesin motor juga bisa jadi makin loyo. Hal ini lagi-lagi dikarenakan banyaknya kerak atau endapan yang ada di mesin motor kamu.
Â
Advertisement
Mogok
Tidak cuma makin loyo, tapi motor juga bisa tiba-tiba mogok. Kondisi seperti ini bisa membuat pembakaran bahan bakar motor semakin boros. Akibatnya, uang yang keluar dari kantong pun semakin banyak.
Tidak cuma itu, lama kelamaan mesin motor juga bisa rusak karena terlalu banyak kerak menempel di mesin motor. Alhasil, motor sering keluar masuk bengkel bahkan bisa turun mesin juga.