Liputan6.com, Jakarta - Siap bermitra dengan Hyundai, perusahaan gas di Australia akan memasok infrastruktur pengisian bahan bakar bagi mobil bertenaga hidrogen mulai tahun depan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penggunaan teknologi bahan bakar rendah emisi.
Perusahaan infrastruktur energi Jemena and Coregas milik Wesfarmers telah melakukan pembicaraan dengan Hyundai.
Berada di Macquarie Park Sydney, bahan bakar yang dijual di stasiun pengisian diklaim ramah lingkungan, karena hidrogen yang didistribusikan merupakan hasil dari tenaga angin dan energi.
Advertisement
Baca Juga
Seiringn berjalannya waktu, kendaraan dengan bahan bakar fosil disebut akan semakin dijauhi dan dilarang di beberapa yurisdiksi.
Karena itu, kendaraan hidrogen diklaim mampu menjadi alternatif, meski dibayangi kesuksesan mobil bertenaga baterai atau kendaraan listrik yang jauh lebih besar dan terus meningkat.
Tercatat, produksi kendaraan hidrogen setiap tahunnya kurang dari 0,1 persen. Melihat hal tersebut, Jemena chief executive, Frank Tudor mengatakan kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar sebagai penyebab kendaraan hidrogen kurang diminati saat ini.
"Perjanjian kami dengan Hyundai dan Coregas merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa gas hidrogen yang dihasilkan secara terbaru dapat langsung tersedia untuk sektor kendaraan dan transportasi," kata Tudor dilansir The Sydney Morning Herald, Rabu (12/8/2020).
Meskipun kendaraan hidrogen belum mencapai produksi skala besar, para pendukung teknologi tersebut yakin mobil dengan bahan bakar ini memiliki beragam keunggulan dibandingkan mobil listrik.
Memiliki Beragam Keunggulan
Salah satu yang menonjol ialah jarak tempuh lebih jauh dan waktu pengisian bahan bakar yang lebih cepat. Karena itu, kendaraan ini diyakini mampu menarik perhatian konsumen apabila tersedia lebih banyak infrastruktur pengisian bahan bakar.
Cina, Jepang, dan Korea Selatan telah menetapkan target ambisius untuk menempatkan jutaan kendaraan bertenaga hidrogen di jalan dengan melakukan investasi besar di stasiun pengisian bahan bakar.
Berdasarkan nota kesepahaman antara perusahaan gas Australia dan Hyundai, hidrogen akan diproduksi dan dikirim dari Sydney Barat. Investasi yang ditetapkan untuk proyek ini mencapai $ 15 juta atau setara Rp222 miliar. 50 persen investasi didanai Australian Renewable Energy Agency (ARENA).
"Hidrogen akan memainkan peran yang cukup signifikan. Ini akan menjadi salah satu bahan bakar yang membantu negara-negara menghilangkan karbon," ujar Tudor.
SUV Nexo Hyundai merupakan kendaraan hidrogen pertama yang disertifikasi untuk digunakan di jalan raya Australia. Terdapat 20 unit mobil telah disewa oleh institusi pemerintah.
Advertisement