Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini akun resmi QJ Motor Cina mengunggah video pengujian motor adventure di trek tanah. Dugaan kuat motor tersebut adalah SRB750 atau Benelli TRK 800 yang khusus diniagakan di Negeri Tirai Bambu.
Kemungkinan besar ia segera rilis dalam waktu dekat, sebab dikabarkan ini menjadi sesi pengetesan terakhir.
Rekaman gambar menunjukkan tubuh tanpa kamuflase. Komposisinya tak perlu diterka-terka lagi, persis dengan bocoran foto yang pernah beredar di internet. Bahkan soal pewarnaan pun sama, paduan biru dan silver.
Advertisement
Di daratan Eropa bentuk serupa sempat tertangkap kamera juga. Namun bukan di atas tanah, melainkan tampak menjajal aspal jalan tol. Sepertinya Benelli Eropa tengah menguji TRK 800 bertualang jauh, lantaran sang pengendara mengenakan pakaian touring lengkap, beserta dua box besi di belakang motor.
Baca Juga
Kedua tangkapan gambar cukup menandakan TRK 800 tak lama lagi meluncur. Tapi diperkirakan lebih dulu pasar domestik Cina – dengan nama SRB750.
Sayang belum ada bocoran detail terkait spesifikasi. Namun jika menarik ke belakang, TRK kerap berbagi platform dengan Lencino, baik seri 250 ataupun 500. Paling tidak prediksi jantung pacu dapat ditebak. Tak lain adalah basis Leoncino 800 yang baru rilis beberapa waktu lalu.
Amunisi parallel-twin 754 cc DOHC delapan katup bakal jadi sumber tenaga. Belum diketahui ada perubahan padanan bore dan stroke atau tidak. Pun jika tak diramu ulang, rasanya masih relevan buat motor tualang. Ukurannya 88 x 62 mm alias overbore.
Tapi ekstraksi daya 80 Hp keluar di putaran tak begitu tinggi, 9.000 rpm. Begitu juga torsi 67 Nm mulai muncul pada 6.500 rpm. Jantung 750 cc baru diklaim bisa melesat sampai 200 kpj lebih.
Output segitu membuatnya berhadapan langsung dengan jenama-jenama tualang Eropa papan atas. Sebutlah Triumph Tiger 800, BMW F750 GS, serta F850 GS. Yang pasti, banderolnya bakal lebih murah berkali lipat dari tiga nama tadi. Mengingat Leoncino 800 saja dijual Rp 117,7 juta di Cina.
Melihat dari gambar, struktur utama TRK800 tak beda jauh dengan adiknya. Ditopang rangka teralis nan kekar. Berikut tulang pelindung membungkus area fairing sampai ke depan fork. Sementara sub frame dipasang bracket besi untuk menyangga box bawaan.
Suspensi sudah pasti upside down. Memungkinkan juga jika diameternya mencapai 50 mm seperti Leoncino. Tapi tentu dengan jarak main lebih panjang untuk menerjang medan dinamis. Pengaturan kompresi, rebound, serta preload hampir pasti tersedia. Begitu juga pada monoshock setengah tidur di belakang.
Â
Fitur-Fitur
Penjinak laju turut mengenakan dua cakram depan 320 mm. Tampak kaliper Brembo empat piston menjepit piringan. Menjadi nilai plus, sebab sebelumnya Benelli memasang kaliper tanpa nama – mungkin bagi sebagian orang jadi tak yakin. Sementara di belakang satu cakram 260 mm juga diapit kaliper Brembo, namun dua piston. Mestinya ABS dua kanal menjadi standar adventure bongsor ini.
Kelengkapan elektronik seperti dashboard full TFT, sistem keyless, lampu full LED, serta assist dan slipper clutch dikatakan jadi bawaan standar. Menariknya, pelek jari-jari kini dipadukan ban tubeless. Cukup spesial mengingat motor adventure papan atas saja yang pakai model begitu.
Rangkaian tubuh secara keseluruhan senada TRK 502. Memakai tangki kekar berhias fairing lancip – menyambung hingga fender depan. Khas gaya tualang bermuka paruh burung. Tentu ditambah spakbor lagi dekat roda supaya optimal menahan cipratan air.
Letak diferensiasi dengan adiknya ada pada model batok dan mika lampu. Ketimbang meniru Ducati Multistrada, kali ini TRK 800 lebih berkarakter. Bentuknya minimalis seperti goggle helm trail. Ditambah windshield kecil berlalur patah-patah – menyesuaikan gaya sporty di bodi.
TRK Series Yang Beredar di IndonesiaSejauh ini belum ada simpang siur soal rencana kedatangan TRK 800 ke Indonesia. Anda yang menunggu agaknya harus bersabar, sebab di Cina saja belum resmi rilis. Tapi Benelli punya dua line up TRK di Tanah Air yang mungkin bisa mengobati.
Pertama ialah TRK251. Adventure entry level ini memangku mesin satu silinder 250 cc berpendingin cairan, mengeluarkan tenaga 25,5 Hp/9.250 rpm dan torsi 21,1 Nm/8.000 rpm. Meski mungkin raungan dapur pacu tak seindah dua piston, paling tidak pusaran daya terbilang cukup. Sekaligus diklaim hemat bahan bakar (40 kpl).
Strukturnya model teralis. Dipadu upside down 41 mm dengan jarak main 135 mm, serta suspensi tunggal belakang yang bisa diatur preload-nya. Peranti penjinak laju motor ini pun terbilang optimal. Cakram 280 mm di depan dan 240 mm belakang sudah terkoneksi ABS dua kanal.
Â
Advertisement
Dimensi
Desain memang tak sejantan kakak-kakaknya. Lantaran dimensi lebih kecil, sekaligus tarikan garis bodi cenderung halus. Total panjangnya 2070 mm, lebar 840 mm, serta tinggi 1300 mm.
Tapi di lain sisi, besarannya ramah postur standar. Jarak jok ke tanah 800 mm, sementara bobot total hanya 176 kg. Dan pentingnya lagi harga jual diset ekonomis, Rp 51 juta OTR Jakarta.
Kalau cari yang mendekati seri 800 bisa pilih TRK 502 X. Bekalan jantung pacu berbasis dua silinder 500 cc DOHC delapan katup, bersuara gahar ala empat silinder. Bukan lantang soal suara saja, output mencapai 47,6 Hp di 8.500 rpm serta torsi 46 Nm memuncak pada 6.000 rpm.
Rangka teralis dan komponen suspensi tak beda jauh. Pipa kekar menopang jeroan motor, dibantu fork upside down 50 mm dengan berbagai setelan. Lantas belakangnya disangga monoshock ber-travel panjang.
Peranti deselerasi turut memukau. Dua cakram depan menjaga laju, diapit kaliper empat piston masing-masing. Plus satu cakram kaliper dua piston di belakang. Namun bukan buatan Brembo.
Secara bentuk begitu mirip dengan TRK 800 yang segera meluncur. Sama-sama kekar, serta memiliki fender paruh oversize. Bedanya hanya di lampu. Milik 502 agak terlalu mengikuti desain Ducati Multistrada, sedikit menghilangkan identitasnya.Â
Sumber: Oto.com