Sukses

Mengulik Triumph Bonneville T100 dan T120 Bud Ekins

Triumph Bonneville T100 dan T120 Bud Ekins menjadi produk baru PT Garda Andalan Selaras (GAS Motorcycles) selaku distributor resmi Triumph di Indonesia. Lalu istimewanya motor edisi spesial ini?

Liputan6.com, Jakarta - Triumph Bonneville T100 dan T120 Bud Ekins menjadi produk baru PT Garda Andalan Selaras (GAS Motorcycles) selaku distributor resmi Triumph di Indonesia. Lalu istimewanya motor edisi spesial ini? 

Bud Ekins merupakan pria berkebangsaan Amerika Serikat yang memiliki nama lengkap James Sherwin “Bud” Ekins. Lahir di California pada 11 Mei 1930. Dia adalah seorang offroader sejati, dan sudah banyak mengantongi piala maupun penghargaan di dunia offroad. 

Motor T120 Bonneville dan T100 Bonneville Bud Ekins ditawarkan Triumph sebagai wujud apresiasi kepada mendiang pembalap off-road Bud Ekins. Dedikasi yang dilakukan offroader asal Negeri Paman Sam divisualisasikan oleh pabrikan otomotif Inggris dengan menggunakan namanya di varian Bonneville.

Ada banyak detail vintage yang terinspirasi dari Bonneville 1959 yang ikonik, salah satunya skema cat yang digunakan.

Ciri khas dari edisi spesial Bud Ekins yakni cat dua warna dan garis-garis yang dibuat dengan tangan. Untuk T120 tangkinya diberikan warna merah pada bagian atas dan putih di bawahnya. Sepatbor, handle grip dan list pada kursi juga diberikan sentuhan putih. Sementara T100 sebaliknya.

Kedua tangki bahan bakarnya masing-masing dilengkapi grafis bertuliskan "Triumph", seperti yang pernah dipakai pertama kalinya dalam sejarah motor Hinckley pada 1934. Bagian atasnya terdapat logo klasik Bud "globe terbang", seperti halnya pada sepatbor depan dan panel samping.

Detail lain yang unik yakni tutup tangki Monza cap, lampu sein LED, lencana mesin unik, mudguard, dan spion bar-end. Sedang jok masih sama dengan versi standar, hanya saja tidak dibekali behel.

Untuk menunjang ketangguhannya dalam menahan beban, pihak pabrikan memasang rangka model Tubular steel cradle. Dipadukan dengan Swing Arm model Twin-Sided Tubular Steel yang membuat ia lebih stabil.

Mereka juga dilengkapi dengan pelek jari-jari berukuran 18 inci di depan dan 17 inci belakang. Masing-masing dibalut dengan ban berukuran 100/90-18 dan 150/70-17.

Peredam kejut yang digunakan oleh kedua versi ini pun juga sama. Dibekali suspensi depan teleskopic dengan jarak travel 120 mm dan belakang pakai twin shocks dengan adjustable preload.

Masing-masing gunakan lansiran KYB. Soal keselamatan, mereka mengandalkan kaliper Nissin double piston yang dilengkapi fitur ABS depan belakang.

Bicara soal mesin, Bonneville T120 dan T100 Bud Ekins sama dengan versi reguler. Triumph Bonneville T120 tersemat mesin liquid-cooled, 8 valve, SOHC parallel-twin berkapasitas 1.200 cc yang mampu menghasilkan power pada 79 Hp di 6.550 rpm dan torsi 105 Nm pada 3.100 rpm. Dayanya itu disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 6 percepatan.

Sedang Bonneville T100 dibekali mesin liquid-cooled, 8 valve, SOHC, parallel-twin berkapasitas 900 cc yang mampu menghasilkan tenaga 54 Hp di 5.900 rpm dan torsi 80 Nm pada putaran 3.230 rpm. Beda dengan saudaranya, ia hanya dibekali dengan sistem 5 percepatan manual.

 

2 dari 3 halaman

Harga

Perihal harganya, Triumph Bonneville T100 Bud Ekins dibanderol sebesar Rp 390 juta off the road. Sedangkan Bonneville T120 Bud Ekins dilego Rp 445 juta off the road.

James Sherwin “Bud” EkinsKarir balap motor Bud Ekins dimulai pada 1949 dengan mengikuti kejuaraan motocross lokal. Pada medio 1950, Ekins menjadi pembalap garuk tanah dan gurun terbaik di California Selatan.

Ia berhasil menang sebanyak 37 kali di kejuaraan AMA District. Selanjutnya, pria kelahiran Hollywood ini mengikuti kejuaraan Motocross Eropa pada 1952 melawan pembalap terbaik di dunia.

Meski mengendarai sirkuit berlumpur yang jauh lebih kasar dari biasanya, dia berhasil mendapatkan hasil yang baik dan menyelesaikan musim di peringkat 15 dunia.

Bud Ekins mulai dikenal banyak orang saat dirinya tiga kali berturut-turut memenangkan Big Bear Hare and Hound Race. Itu merupakan balap off-road yang para pesertanya berkompetisi dengan sepeda motor trail di medan terjal alami daerah Gurun Mojave.

Kemenangan yang menjadi legenda hingga saat ini ketika sepeda motornya mengalami ban kempes dan roda patah. Dirinya padahal sudah memimpin balapan di tengah lintasan sejauh 153 mil (243 Km).

Setelah tim membetulkan komponen yang rusak, Ekins kembali mengikuti balapan dan berhasil meraih kemenangan karena setengah jam lebih cepat dari pembalap lain.

 

3 dari 3 halaman

Karir Ekins

Pada pertengahan 1960-an, Ekins memiliki bengkel serta diler sepeda motor Triumph di Sherman Oaks, California, dekat Hollywood. Dari situlah dirinya kenal dengan banyak aktor film, seperti Steve McQueen, Paul Newman dan Clint Eastwood. Ia juga membantu McQueen belajar offroad hingga menjadi seorang pembalap ulung.

Ekins juga pernah mewakili Amerika Serikat di International Six Days Trial, sebuah kejuaraan olimpiade sepeda motor offroad. Di sini lah ia berhasil mencapai kesuksesan balap internasional terbesar.

Dia menerima medali emas pada 1962 di Jerman Timur, dan merupakan bagian dari tim ISDT AS 1964 bersama saudaranya, Dave Ekins, John Steen, Cliff Coleman dan McQueen. Dirinya mengendarai Triumph TR6 Trophy 650 cc. Berkat motor tersebut dirinya mampu memenangkan banyak kejuaraan.

Melalui hubungannya dengan McQueen, Ekins memulai karir sebagai pemeran pengganti. Ia mulai terkenal ketika melompati pagar kawat berduri dengan sepeda motor Triumph dalam film The Great Escape pada 1963.

Alhasil berkat karir akrobatnya, dia menjadi salah satu stuntmen terbaik di Hollywood. Dan dari situlah pihak pabrikan roda dua Inggris ingin mengabadikan namanya di salah satu jajaran produk mereka.

Sekarang Triumph memperingati pahlawan sepeda motor ini dengan edisi khusus T120 Bonneville dan T100 Bonneville Bud Ekins. Menurut pihak pabrikan, tipe Bonneville yang ikonik sangat cocok untuk menggambarkan seorang Bud Ekins.

Sumber: Oto.com

Video Terkini