Liputan6.com, New Delhi - Harley Davidson dikabarkan ingin meninggalkan pasar yang kurang menguntungkan seperti India. Berdasarkan data tahun fiskal terakhir, pabrikan moge tersebut hanya berhasil menjual 2.500 unit saja di India.
Dilansir Cartoq, hingga kini pabrikan sepeda motor asal Amerika Serikat itu belum mengumumkan secara resmi, tapi beberapa hal disebut menguatkan rencana hengkangnya Harley Davidson dari India.
Advertisement
Salah satunya adalah Harley Davidson diketahui membuat pengaturan outsourcing di fasilitas mereka di Haryana. Selain itu Harley Davidson dikabarkan bisa menjual pabrik Bawal di Haryana ke perusahaan otomotif lain.
Selain itu, Harley Davidson juga sudah mengumumkan strategi baru mereka. Harley Davidson disebut hanya akan berfokus pada 50 pasar saja. Termasuk Amerika Utara, Eropa, dan bagian lain Asia Pasifik.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pabrikan Kedua
Jika Harley Davidson benar-benar angkat kaki dari India, maka Harley Davidson akan menjadi pabrikan Amerika kedua yang meninggalkan India setelah General Motors.
Sebagai informasi, Harley Davidson pertama kali masuk ke pasar India pada 2009. Itu berarti sudah hampir lebih dari satu dekade, Harley Davidson eksis di India. Sayangnya, penjualan motor mereka tidak mendukung. Setiap tahun disebut terus menurun. Selama April hingga Juni 2020, Harley Davidson hanya bisa menjual 100 unit sepeda motor.
Advertisement
Performa Terburuk
Dengan begitu, India termasuk salah satu pasar Internasional mereka dengan performa terburuk. Harga sepeda motor termurah mereka, yakni Harley Davidson 750 seharga INR 469.000 atau Rp 92,5 jutaan (Kurs INR 1 = Rp 197).
Sumber: Otosia.com
Â