Liputan6.com, Jakarta - Pelumas atau oli memiliki peran penting dalam menunjang kinerja mesin kendaraan. Dan oli ini ternyata bisa stres juga.
Nah, agar usia kuda besi kesayangan bisa makin panjang, dibutuhkan perawatan berkala. Salah satunya mengganti pelumas secara kontinyu dan terukur.
Baca Juga
Jika hal itu tidak dilakukan, dampak yang kerap terjadi yaitu oli mesin menjadi stres dan berakibat buruk terhadap kendaraan.
Advertisement
Stres di sini bukan berarti oli jadi pusing, melainkan tidak bekerja sempurna dan sudah mengalami penurunan fungsi. Penyebab utama oli mesin bisa seperti itu karena sering terjebak macet atau motor tidak pernah dipakai.
Di saat terjadi mode stop and go (berhenti-jalan terus menerus), mesin tetap bekerja. Hal ini diperparah karena sirkulasi udara tidak terjadi secara maksimal. Dengan begitu, suhu mesin meningkat lebih cepat dan bisa menambah risiko keausan.
"Mesin hidup tanpa odometer bergerak bisa memperpendek usia pelumas. Unsur aditif dan tingkat viskositas yang ada pada dirinya jadi turun, dan zat asam naik. Bahan bakar yang tidak cocok juga bisa menyebabkan berkurangnya kinerja oli. Jika sudah seperti itu, oli jadi cepat rusak dan mengurangi fungsinya. Baiknya segera mengganti pelumas. Disarankan gunakan hoursmeter/hm engine, yang jadi acuan pergantian oli," kata Agung Prabowo, Technical Specialist PT Pertamina Lubricant saat di acara turing Merdeka Journalist Max Community (JMC), Pancawati, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/08).
Kemacetan memang tidak bisa dihindari, namun setidaknya bisa meminimalisasi dampaknya. Perawatan berkala adalah solusi terbaik.
Di lain sisi, pemilihan oli yang sesuai dengan karakter motor juga harus diperhatikan. Misal pakai pelumas yang sudah ditentukan oleh pabrikan.
“Cara paling mudah yaitu membaca buku manual yang telah disediakan oleh pabrikan. Jika tidak, pilih SAE atau tingkat kekentalan yang sesuai dengan anjuran. Jika oli mesin yang dipilih tidak sesuai dengan kebutuhan, maka jangan terkejut bila terjadi berbagai masalah pada kendaraan,” kata Agung.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Fungsi Pelumas
Pertamina telah mengembangkan oli sesuai kebutuhan market di Indonesia. Semua produknya dirancang sesuai dengan standar yang diberikan setiap pabrikan motor.
“Karakter mesin motor di sini itu butuh porsi aditif yang lebih tinggi dibanding negara lain. BBM nya saja sudah berbeda, jadi ada zat-zat aditif yang dilebihkan,” tambahnya.
Sebagai informasi, selain untuk lubricating (melumasi) mesin, oli juga punya fungsi lain. Ia berguna juga sebagai protecting.
Selain melindungi mesin dari gesekan-gesekan kasar, pelumas juga dapat melindungi mesin dari korosi atau karat. Oli yang menempel pada komponen mesin mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin.
Kemudian cleaning, dapat membersihkan kerak dari hasil pembakaran mesin. Lapisan yang merugikan itu bakal terbuang bersamaan dengan pergantian oli.
Lalu sebagai cooling atau mendinginkan dari panas yang dihasilkan proses pembakaran di dalam silinder dan dari gesekan antar komponen.
Mengingat pentingnya pelumas atau oli pada mesin, maka keberadaannya harus selalu diperhatikan termasuk penggantian secara rutin dan berkala.
Terlalu sering telat mengganti oli dapat menyebabkan penurunan kinerja pada mesin, atau bahkan bisa berakibat kerusakan.
Advertisement
Tipe-tipe oli
Untuk pelumas sendiri dibagi menjadi beberapa tipe, di antaranya;
1. Oli mineral. Dibuat dengan bahan dasar (base oil) yang berasal dari perut bumi (Mineral). Harganya sangat terjangkau, membuat oli ini cocok untuk kendaraan tua.
2. Oli semi sintetis. Pelumas yang dihasilkan dengan menggabungkan mineral dengan sintetis dengan perbandingan tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. Oli full sintetis. Menggunakan bahan baku gas bumi yang diproses kembali. Jenis ini biasanya telah dicampur dengan bahan additive dan viscosity index.
Bisa digunakan pada mesin semua jenis motor modern dan dikembangkan untuk pemakaian lebih tahan lama.
Sumber: Oto.com