Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan skuter matik, gir dan rantai menjadi komponen penting pada motor sport dan bebek. Mampu menghubungkan tenaga dari mesin ke roda belakang, dua komponen ini menjadi hal yang perlu diperhatikan pemilik kendaraan.
Untuk menyesuaikan kenyamanan berkendara, pemilik kendaraan harus memperhatikan ukuran gir dan rantai yang digunakan. Penyesuaian ini tergantung dari berat kendaraan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Apabila salah satu komponen mengalami kerusakan, pemilik disarankan untuk segera mengganti gir dan rantai secara bersamaan, agar sistem penggerak roda bisa bekerja secara maksimal.
Karena itu, pemilik kendaraan harus memperhatikan kode yang terdapat pada komponen tersebut.
Seperti dilansir Federal Oil, komponen gir biasanya memiliki huruf T, dimana ini merupakan singkatan dari Tooth atau Teeth yang menunjukkan jumlah gigi pada gir tersebut.
Apabila terdapat tulisan 45 T, gir tersebut memiliki 45 gigi. Akan tetapi ada beberapa jenis gir tidak mencantumkan huruf T, melainkan tulisan jumlah gigi yang ada, seperti 45.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rantai Motor
Sedangkan pada rantai terdapat huruf L yang merupakan kepanjangan dari Length alias ukuran panjang komponen tersebut. Sama dengan gir. beberapa merek juga tak mencantumkan huruf pada komponen.
Bila terdapat tulisan 100 L atau 100, berarti terdapat 100 mata pada rantai. Umumnya, rantai standar yang paling sering ditemukan yakni 428. Ini merupakan ukuran standar internasional yang sudah diterapkan oleh setiap perusahaan spare part sepeda motor di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Â
Advertisement
Heavy Duty
Namun ada kalanya terdapat huruf H pada bagian belakangnya ketika memilih gir. Itu merupakan ikon dari Heavy Duty, dimana tipe ini memiliki ketebalan plat samping rata-rata sekitar 15 – 20 persen lebih tebal jika dibandingkan dengan model pada umumnya.
Komponen ini biasanya digunakan untuk motor yang lebih besar seperti sport dan moge. Hal itu dikarenakan tenaga yang dimiliki lebih besar.