Sukses

Karir Ferrari GTC4Lusso Berakhir

Karir Ferrari GTC4Lusso dan GTC4Lusso T dipastikan berakhir. Kabar yang berembus, Ferrari tidak menyiapkan penerus Grand Tourer 2+2 paling praktis ini.

Liputan6.com, Jakarta - Karir Ferrari GTC4Lusso dan GTC4Lusso T dipastikan berakhir. Kabar yang berembus, Ferrari tidak menyiapkan penerus Grand Tourer 2+2 paling praktis ini.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Ferrari kepada Motor1. Kendati begitu, tanpa ruh penerus bukan berarti eksistensi Ferrari ramah penumpang punah.

Dengan umur sekitar empat tahun lebih, akhirnya GTC4 Lusso mulai undur diri mengikuti strategi siklus lima tahunan. Tanpa ada generasi lanjutan meneruskan identitas, produksi bakal dihentikan secara bertahap.

Seperti dijelaskan juru bicara Ferrari pada Motor1 yang tidak disebutkan namanya, "Selaras dengan strategi model lima tahunan yang diumumkan pada 2017 berikut standar siklus hidup model di perusahaan, Ferrari telah menghentikan produksi GTC4Lusso dan GTC4Lusso T secara bertahap.”

Tak salah bila menilai sang duo sebagai Ferrari ramah sekaligus akomodatif bagi penumpang. User friendly untuk kendaraan sekelas supercar. Ia menawarkan kepraktisan pemakaian lewat konfigurasi tempat duduk 2+2 dan cukup lega.

Tapi bukan hanya itu, nilai plus lain adalah area kargo berlimpah sebagai tempat penyimpanan, bukan sebatas ruang seukuran koper kecil. Bukan hanya praktis dipakai harian, tapi piawai diajak pelesiran jarak jauh.

Urusan performa juga jelas tidak dapat dipandang sebelah mata. GTC4Lusso menggendong pemacu V12 6,3 liter dengan output 681 hp dibarengi torsi 697 Nm.

Akselerasi ke 100 kpj bisa tuntas dalam tempo 3,4 detik dan mampu mencapai top speed 335 kpj. Hal menarik adalah keberadaan sistem penggerak 4 roda canggih, membuat GTC4 Lusso lebih aman dan mudah dikendalikan di berbagai permukaan jalan.

 

2 dari 3 halaman

Ferrari Siapkan SUV Baru

Baru setahun setelah mendebut, mereka lakukan ekspansi varian dengan GTC4Lusso T. Sedikit lebih jinak dengan pemacu V8 twin turbo 3,9 liter.

Tidak jauh lebih payah memang, ekstraksi tenaga dituliskan sebesar 602 hp bareng momen puntir 760 Nm. Pun tetap powerful dengan kemampuan berlari sprint secepat 3,5 detik ke 100 kpj dan velositas puncak lebih dari 320 kpj.

Ya, tidak ada Ferrari lain sepraktis ini dalam balutan performa tinggi. Tak terbayangkan anggota lain. Bukan 812, 488, apalagi SF90.

Kendati begitu, Ferrari dikabarkan tengah menyiapkan sebuah SUV bernama Purosangue. Mengikuti arah tren dan pabrikan supercar lain yang sedikit menggeser haluan contoh Lamborghini dan Maserati dengan kontestan masing-masing.

Dapat dipastikan akomodatif untuk mengangkut penumpang ekstra sebagai ekspansi dari ‘Family’ Grand Tourer Ferrari.

Hingga saat ini belum ada bayangan terkait bagaimana rancangan eksterior ‘jip’ bikinan Kuda Jingkrak. Konon wujudnya bisa diharapkan seperti GTC4Lusso hanya saja tinggi dan berpintu empat.

 

3 dari 3 halaman

Dapur Pacu

Secara ukuran, diekspektasikan ia tidak bakal sebesar Lamborghini Urus. Selaras imajinasi ini, belakangan Ferrari tertangkap basah sedang menguji GTC4Lusso berkaki jenjang di Maranello, Italia. Diduga adalah test bed Purosangue.

Meski test mule bertubuh model lama, sang SUV dipastikan duduk di atas platform modular anyar. Duluan mejeng sebagai basis Roma.

Urusan pemacu besar kemungkinan tersemat jantung V12 di antara seleksi mesin lain. Namun V12 bukan seleksi satu-satunya sebab elektrifikasi ikut memengaruhi strategi Ferrari. Aransemen hybrid SF90 Stradale boleh jadi disiapkan sebagai senjata.

Purosangue sendiri diharapkan menampilkan diri pada 2021 untuk model 2022. Sebelum benar-benar mati dan sang SUV lahir, GTC4Lusso akan tetap menjadi satu-satunya Ferrari paling praktis.

Sumber: Oto.com