Sukses

Perluas Pasar ASEAN, Mitsubishi Jual Outlander PHEV di Filipina

Setelah diperkenalkan di Indonesia tahun lalu, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) resmi meluncurkan salah satu mobil ramah lingkungan andalannya, Outlander PHEV di Filipina

Liputan6.com, Manila - Setelah diperkenalkan di Indonesia tahun lalu, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) resmi meluncurkan salah satu mobil ramah lingkungan andalannya, Mitsubishi Outlander PHEV di Filipina. Penjualan secara resmi, akan dimulai pada 5 September di diler Peak Motors Philippines Inc. (PMPI) cabang Manila Bay.

Peluncuran ini menandai investasi berkelanjutan dari jenama berlambang tiga berlian tersebut di wilayah Asia Tenggara.

Sebagai negara kedua di ASEAN yang menjual Outlander PHEV setelah Indonesia, mobil plug-in hybrid asal Negeri Sakura ini akan dijual di diler pertama yang memasang fitur Mitsubishi Dendo Drive Station, di luar Jepang awal tahun depan.

Dijelaskan Yoichiro Yatabe, co-chief operating officer MMC, ASEAN adalah pendorong pertumbuhan Mitsubishi dalam rencana bisnis jangka menengah tiga tahun yang diumumkan pada Juli lalu.

"Selain mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN, kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan melalui pengenalan Mitsubishi Outlander PHEV. Kami tidak hanya akan mendukung perkembangan industri otomotif dan ekonomi negara, tetapi juga akan mendukung masyarakat untuk melindungi lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan," ujar Yoichiro Yatabe, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (7/9/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Penjualan Outlander PHEV

Mitsubishi Outlander PHEV ini sejalan dengan perkembangan panjang perusahaan dalam bidang mobilitas elektro, keahlian 4WD, dan teknologi all-wheel control.

Kendaraan ini menawarkan efisiensi energi dan pengalaman berkendara yang mulus dengan memanfaatkan sistem 4WD motor ganda dan arsitektur PHEV berbasis EV yang unik, yang terdiri dari motor listrik depan, motor listrik belakang, dan tanpa girboks.

Sebagai informasi, sejak debutnya sebagai SUV hybrid plug-in pertama di dunia pada 2013, Outlander PHEV telah memperluas kehadirannya ke lebih dari 60 negara, dengan total volume penjualan mencapai lebih dari 260.000 unit pada Agustus 2020.

3 dari 4 halaman

3 Alasan Mitsubishi Outlander PHEV Diklaim Cocok untuk Indonesia

Regulasi terkait pengembangan mobil ramah lingkungan, atau low carbon emission vehicle (LCEV) belum ketuk palu di Indonesia. Namun, banyak agen pemegang merek (APM) yang justru sudah mengambil keputusan untuk menjual mobil listrik, hybrid, ataupun plug-in hybridnya.

Salah satu yang terbaru, adalah keputusan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang sudah memperkenalkan Mitsubishi Outlander PHEV. Sementara penjualan resminya, bakal dilakukan di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 mendatang.

Langkah pabrikan berlambang tiga berlian ini cukup berani, karena jika pabrikan lain meluncurkan model hybrid yang memang tidak butuh pengisian baterai degan daya listrik, tapi Mitsubishi justru menghadirkan model PHEV atau plug-in hybrid electric vehicle yang butuh daya listrik untuk pengisian baterai. Namun permasalahannya, dengan belum tersedianya fasilitas pengisian baterai mobil listrik, calon konsumen Outlander PHEV ini hanya akan mengandalkan daya listrik di rumah.

Dijelaskan Presiden Direktur PT MMKSI, Naoya Nakamura, ke depan pihaknya memang akan membangun fasilitas pengisian baterai, seperti di dealer dan pusat perbelanjaan. Dengan begitu, konsumen akan bisa menikmati layanan maksimal jika membeli mobil yang bakal berbanderol Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,3 miliar ini.

"Di Indonesia memang pengembangan infrastruktur masih butuh banyak sekali. Dan alasan Mitsubishi memperkenalkan model ini, karena kami ingin membuat sesuatu (pasar mobil listrik) terjadi," jelas Nakamura di sela-sela perkenalan Outlander PHEV, di Pondok Indah, Jakarta Selatan.   

4 dari 4 halaman

Tiga Value

Sementara itu, Director of Sales & Marketing Division MMKSI, Irwan Kuncoro, Outlander PHEV paling ideal dengan keterbatasan di Indonesia. Model yang masih diimpor secara utuh alias CBU dari Jepang ini, memiliki tiga value yang ditawarkan bagi calon konsumen.

"Pertama, nilai sebuah SUV yang pastinya sebagai kendaraan yang cocok digunakan di berbagai medan di Indonesia. Kemudian, nilai plug-in hybrid yang digunakan untuk mengatasi hambatan untuk mobil listrik, seperti pengisian baterai.Terakhir, tentu saja nilai mobil listrik yang ramah lingkungan," jelas Irwan di tempat yang sama.

Lanjut Irwan, untuk langkah awal penjualan new Outlander PHEV ini, hanya akan dijual di 12 dealer di Jabodetabek, dan 2 outlet di Bali.

"Selain dilengkapi home charging, di dealer juga akan disediakan fasilitas pengisian baterai yang bisa digunakan kapan pun oleh konsumen. Kami juga berencana untuk membuat fasilitas pengisian baterai di mall ke depannya," pungkasnya.