Sukses

Rifat Sungkar Blak-blakan soal Perbedaan Mobil Balap Zaman Dulu dengan Sekarang

Perkembangan teknologi kendaraan bergerak cukup cepat. Hal ini juga dirasakan betul oleh para pelaku dunia balap.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi kendaraan bergerak cukup cepat. Hal ini juga dirasakan betul oleh para pelaku dunia balap.

"Untuk teknologi mobil dari zaman ke zaman pasti berubah. Teknologi makin canggih, suspensi makin sempurna, sasis lebih gampang di-handle," ungkap Rifat Sungkar kepada Liputan6.com.

Menurut Rifat, kebanyakan orang sekarang melihatnya mesin mobil saat ini lebih kencang dari mobil dulu. Padahal, menurut dia, untuk horse power angkanya sama-sama saja.

"Misalnya 350 horse power, di zaman dulu angka segitu sudah ada, bahkan lebih. Tetapi kapan dapatnya, kalau dulu 350 horse power dapatnya di 6.000 rpm saat ini 350 horse power bisa didapatkan di 3.000 rpm dan itu adalah perubahan yang sangat signifikan pada sisi teknologi mesin," jelas Rifat.

Dari sisi suspensi dan sasis, pereli berprestasi itu juga menyebut telah banyak berubah signifikan.

"Untuk suspensi, zaman dulu baru ada suspensi two way, yaitu high speed dan low speed, tapi sekarang sudah ada 5 way mulai dari high speed, low speed, cornering controling valve, rebound controling valve, sampai pressure di dalam itu bisa dilakukan revalving, jadi sangat signifikan perbedaannya," katanya.

"Untuk sasis jelas sekali. Sasis ini sebuah kunci utama yang tidak kelihatan mata. Dengan sasis yang lebih sempurna sebetulnya cornering speed mobil juga akan lebih sempurna," Rifat menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Teknologi Baru

Tidak cuma itu, pria yang menggeluti dunia balap selama 26 tahun tersebut menyebut, ada satu teknologi baru yang tidak ditemui pada mobil balap terdahulu. Menurut dia, teknologi bisa sangat membantu jika sang driver memahami cara penggunaannya.

"Dan terakhir, apa perbedaan signifikan mobil zaman dulu dengan sekarang adalah ada satu teknologi yang namanya ACD (Active Centre Differential), di mana perbedaan perputaran ban depan dan belakang bisa dikontrol per 10 ribu seken. Jadi, mobil ini akan selalu tahu grip maksimal di sebelah mana,"

"Untuk mengurangi atau enggak, atau justru menambah adrenalin, menurut saya ini sebuah challenge baru karena pembalap-pembalap lama disuruh nyetir mobil dengan ACD mereka suka kebingungan sendiri karena kok mobilnya bisa belok sendiri. Tapi untuk pembalap baru pake mobil dengan ACD justru jadi satu challenge juga karena dengan tambahan driving assist seperti ini justru kesempurnaan mengemudi lebih mudah didapat," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Bisa Jadi Masalah

Namun, kalau sudah pakai ACD tapi waktunya masih jelek, lanjut Rifat, itu akan jadi problem tersendiri bagi pembalap muda zaman sekarang.

"Jadi kalau buat saya perkembangan teknologi pasti membuat advantege yang besar, tapi pada akhirnya harus seorang driver yang baik yang bisa mengemudikan," kata Rifat.