Liputan6.com, Jakarta - Wuling Motors termasuk pabrikan yang berani menawarkan produk dengan harga relatif terjangkau namun tidak pelit fitur. Itu bisa dilihat pada salah satu model MPV andalannya, yakni Wuling Cortez CT.
Sebagai kendaraan keluarga, Cortez CT memiliki paras yang elegan. Mobil ini juga dibekali jantung mekanis yang mumpuni.
Di balik bonnet terdapat mesin 1.5 liter turbocharged 4 silinder segaris DOHC DVVT yang sanggup menyemburkan daya 140 Tk dengan torsi 250 Nm. Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi CVT atau manual 6 percepatan.
Advertisement
Baca Juga
Wuling Cortez CT hadir dalam tiga varian, di antaranya Type S, Type C, dan Type L. Dan Type L ini merupakan varian tertinggi dengan transmisi CVT berbanderol Rp 290 juta.
Fitur keselamatan yang disematkan pada Cortez CT Type L tidak lah main-main. Tipe ini memiliki fitur di atas rata-rata.
Seluruh fitur keselamatan yang diadopsi Cortez CT Type C dimilikinya, mulai dari rem cakram pada roda depan dan belakang, Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD), serta Brake Assist (BA).
Selain itu, terdapat pula Seatbelt hingga baris ketiga, All Seats Safety Belt Indicator, ISOFIX, serta Auto door lock by speed. Tidak cuma Dual SRS Airbag, Cortez CT Type L juga dilengkapi Side Airbags untuk memberikan perlindungan ekstra dari benturan samping.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Fitur Lainnya
Untuk membantu kenyamanan saat parkir terdapat fitur Rear Parking Camera, 4-points Rear Parking Sensor, dan 2-Point Front Parking Sensor.
Mobil ini juga dilengkapi dengan Traction Control System (TCS) untuk menjaga traksi roda, serta Hill Hold Control (HHC) yang berfungsi untuk mempertahankan posisi mobil saat berhenti di tanjakan.
Tidak cuma itu, Cortez CT juga dibekali Electronic Stability Control (ESC) untuk membantu menjaga kestabilan berkendara saat pengemudi mengalami understeer ataupun oversteer.
Lalu, terdapat Automatic Vehicle Holding (AVH) yang berfungsi sebagai rem otomatis untuk menjaga mobil tetap berhenti baik dalam kondisi jalan menanjak maupun menurun tanpa harus menginjak pedal rem.
Â
Advertisement
Memberi Peringatan
Kemudian Emergency Stop Signal (ESS) yang akan mengaktifkan lampu hazard secara otomatis ketika pengemudi melakukan rem mendadak.
Ada juga Tire Presure Monitoring System (TPMS) yang menampilkan tekanan angin ban. Sistem ini akan berkedip jika tekanan angin terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Seperti diketahui, ban merupakan satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Oleh karena itu, tekanan angin ban harus benar-benar dalam kondisi ideal.
Terdapat juga Fatigue Driving Warning yang berfungsi sebagai pemberi peringatan kepada pengemudi untuk beristirahat guna menghindari kelelahan mengemudi.