Liputan6.com, Jakarta - Memiliki fungsi menyimpan energi listrik. Aki atau baterai pada kendaraan bermotor digolongkan atas dua jenis, yakni aki basah dan aki kering.
Seperti dilansir Federal Oil, Kamis (17/9/2020), meski namanya aki kering, komponen ini tetap menggunakan cairan elektroda atau disebut air aki.
Advertisement
Baca Juga
Namun, perbedaan antara keduanya terlihat pada cairan yang digunakan. Khusus aki kering, cairan yang terdapat di dalam komponen lebih padat dan berbentuk gel.
Selain itu, aki kering juga lebih mudah dari sisi perawatan atau maintenance free (MF). Membutuhkan perawatan rutin, harga aki basah biasanya lebih murah dibandingkan aki kering.
Untuk iklim tropis dengan temperatur udara panas, air aki biasanya akan lebih cepat berkurang sejalan dengan pemakaian harian. Karena itu, motor terbaru saat ini lebih sering menggunakan aki kering karena tak memerlukan perawatan rutin yang membebani pemilik kendaraan.
Meski demikian, penguapan pada aki basah bisa diantisipasi dengan mengisi air aki yang hilang secara rutin. Normalnya, wadah aki basah akan transparan, serta tersedia garis penanda batas maksimum dan minimum air.
Tanda ini menjadi patokan apakah cairan elektrolit perlu diisi ulang atau tidak. Biasanya pengecekan aki dilakukan setiap dua bulan sekali.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Usia Aki
Jika terlalu lama tak diperiksa, sel pada aki basah bisa mengalami korosi karena tidak terendam cairan. Akibatnya, sel akan lebih cepat rusak.
Untuk melihat perbedaan aki basah dan kering, pemilik kendaraan bisa melihat dari kemasannya. Tipe aki basah biasanya menggunakan wadah semi transparan untuk mengecek kondisi air atau cairan elektrolit.
Soal usia pemakaian, aki basah maupun kering tidak berbeda jauh. Berada di kisaran usia 1,5 hingga 2 tahun, pemilik kendaraan harus memperhatikan perawatan menyeluruh dari aki.
Advertisement
Jangan Paksakan Starter Mobil Pakai Aki Soak, Ini Akibatnya
Mesin mobil perlu dinyalakan agar berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, ada waktunya mesin sulit untuk dinyalakan. Bila Anda mengalami hal tersebut, sebaiknya jangan dipaksakan untuk starter terus menerus.
Penyebabnya sangat mungkin karena kekurangan suplai bahan bakar, udara atau kendala di komponen pengapian.
"Namun kalau gejalanya disebabkan oleh aki yang tekor atau soak, sebaiknya pemilik mobil Eropa khususnya Peugeot semua tipe jangan memaksa menghidupkan mesin. Karena jika dipaksa akan muncul masalah pada sistem elektronik kendaraan," buka Samsudin, Aftersales Support Astra Peugeot.
Samsudin mencontohkan. Untuk mobil Peugeot misalnya, baterai terbagi 3 jenis yakni tipe L1 390 Ampere, tipe L2 480 Ampere dan tipe L3 720 Ampere. Mekanisme kerjanya 42 ampere/jam untuk L1, 60 Ampere/jam pada L2 dan terakhir, L3 hingga 70 Ampere/jam.
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Advertisement