Sukses

Berkarya Selama Pandemi, Mahasiswa Ini Bikin Taksi Nirsopir

Disebut Muvone, kendaraan nirsopir ini dikembangkan oleh lulusan desain transportasi Universitas Staffordshire, Marius Lochner.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona Covid-19 menjadikan kehidupan masyarakat di seluruh dunia berubah. Bahkan, perilaku yang disebut new normal atau kebiasaan baru ini, bakal bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hingga vaksin ditemukan.

Tidak terkecuali transportasi umum yang kini cukup dihindari oleh masyarakat, karena berpeluang besar menularkan virus. Dengan begitu, kendaraan pribadi kini banyak digunakan oleh masyarakat untuk mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.

Melihat hal tersebut, Ford menghadirkan sebuah konsep transportasi umum untuk pribadi. Disebut Muvone, kendaraan ini dikembangkan oleh lulusan desain transportasi Universitas Staffordshire, Marius Lochner.

Pabrikan asal Amerika Serikat ini, telah memberinya new norm mobility award, dalam kompetisi yang menantang lulusan desain untuk mengembangkan konsep, ide, dan solusi mobilitas di masa pandemi.

Muvone digambarkan sebagai solusi unik yang dapat membantu orang bepergian, namun tetap menjaga jarak sosial selama pandemi. Kendaraan ini, sejatinya adalah taksi yang dapat mengemudi sendiri untuk satu orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Interior

Mengingat kemudahan aksesibilitasnya, perancang yakin Muvone juga sangat cocok untuk lansia dan orang dengan mobilitas terbatas.

Konsep ini menampilkan interior minimalis dengan permukaan datar dan bahan yang mudah dibersihkan, dan disemprot disinfektan di tengah perjalanan.

 

3 dari 4 halaman

Bisnis Motor Kustom Masih Menggeliat di Masa Pandemi

Pandemi Corona Covid-19 memberikan dampak negatif cukup besar terhadap kehidupan manusia. Banyak sektor industri yang terpuruk dibuatnya, salah satunya otomotif.

Namun tidak seluruh industri otomotif terpuruk akibat pandemi Corona Covid-19. Banyak di antaranya yang tetap bertahan, bahkan mulai kembali menggeliat, seperti halnya dunia motor kustom.

Sama seperti penjualan otomotif, industri motor kustom sempat terpuruk saat virus corona mulai menyebar, turun hingga 40 persen pada Maret.

"Rata-rata di bulan Maret turun 40 persen, tapi masuk bulan April sudah normal kembali. Kalau diambil rata-rata, dia hanya kembali ke titik nol. Mei itu data naik sedikit, motor-motor yang mau dikustom mulai banyak masuk," kata Arie Indra Perkasa, punggawa bengkel custom Street Arts Custom (SAC) di bilangan Depok, Jawa Barat.

Meski ada penurunan permintaan, aktivitas bengkel modifikasi tetap sibuk di bulan Maret. Sebab motor yang dikustom sudah masuk sejak Februari. Pasalnya pengerjaan unit motor custom bisa menyita waktu beberapa bulan.

"Nah motor di bulan Maret memang berkurang, tapi tetap ada, dan jumlah motor yang dikerjakan tetap. Karena pekerjaan yang dikerjakan adalah motor yang masuk dari bulan sebelumnya, seperti Februari," paparnya

4 dari 4 halaman

Infografis Merokok Sambil Berkendara Didenda Rp 750 Ribu