Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi Motors akan mengurangi sebanyak 500 sampai 600 karyawannya, yang sebagian besar berada di posisi manajemen. Rencana dari pabrikan berlambang tiga berlian ini, akan dilakukan pada November di Jepang.
Menurut dua sumber yang mengetahui hal tersebut, kepada Reuters mengatakan jenama Negeri Matahari Terbit ini diperkirakan bakal mengalami kerugian bersih sebesar 360 miliar yen, pada tahun fiskal 2020 yang akan berakhir Maret 2021. Penurunan pendapatan ini karena pandemi virus Corona Covid-19 yang terjadi di banyak negara di dunia.
Mitsubishi sendiri telah memulai rencana untuk memangkas 20 persen dari pengeluaran biaya dalam dua tahun, dengan mengurangi tenaga kerja dan produksi, serta menutup dealer yang tidak menguntungkan.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, terkait masalah ini, seorang juru bicara Mitsubishi menolak berkomentar.
Sebagai informasi, pandemi memang telah memperburuk kondisi perusahaan yang tengah berjuang melawan penurunan penjualan di pasar terbesarnya, Cina dan Asia Tenggara yang menyumbang seperempat dari penjualan.
Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi Mitsubishi akan berhenti memproduksi Pajero, dan menutup pabriknya di Jepang. Sedangkan pensiun sukarela ini, akan berlaku bagi karyawan yang berusia 45 tahun ke atas, di kantor pusat dan situs lainnya, seperti pabrik Okazaki di prefektur Aichi dan pabrik Mizushima di Okayama.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Mitsubishi Pajero Disuntik Mati Tahun Depan
Mitsubishi Motors Corporation (MMC) telah memprediksi kerugian selama dua tahun berturut-turut karena penurunan penjualan. Hal tersebut, sedikit banyak terpengaruh dengan pandemi virus Corona atau Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Jepang dan juga Indonesia.
Mengantisipasi kerugian tersebut, pabrikan berlambang tiga berlian ini berencana untuk memangkas produksi dan tenaga kerjanya. Selain itu, menutup kerugian operasi sebesar 140 miliar sepanjang tahun fiskal 2020 (berakhir Maret 2021), Mitsubishi juga berencana untuk menutup diler yang tidak menguntungkan.
"Untuk membuka jalan menuju pemulihan, prioritas utama semua eksekutif adalah berbagi rasa krisis dengan karyawan untuk melakukan pengurangan biaya," ujar Chief Executive, Takeo Kato kepada wartawan, dikutip Reuters, Senin (29/7/2020).
Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, anggota termuda dari aliansi Nissan-Renault ini juga akan berhenti memproduksi SUV Pajero tahun depan. Selain itu, pabrik yang memproduksi model tersebut di Jepang juga akan ditutup.
Tidak hanya itu, Mitsubishi juga berencana untuk mengurangi eksistensinya di Eropa dan Amerika Utara, dan akan fokus di pasar Asia.
Advertisement