Sukses

Kawasaki W175 Turun Harga, tapi...

Kabar gembira bagi peminat Kawasaki W175, pasalnya model ini lagi sedang turun harga.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira bagi peminat Kawasaki W175, pasalnya model ini lagi sedang turun harga. Tapi jangan senang dulu karena 'promo' ini tidak berlaku untuk seluruh model W175.

Diketahui dari unggahan akun media sosial PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) baru-baru ini, harga W175 kini hanya Rp 19,9 juta. Hanya saja nominal tersebut masih berstatus off the road alias di luar pajak, bea balik nama (BBN) dan lain-lain.

Kalau mau membawanya OTR, tinggal tambah 12 persen dari harga tadi atau alokasikan lagi dana sebesar Rp 2,388 juta. Berarti uang yang Anda keluarkan untuk menebusnya sekarang adalah Rp 22,288 juta - selisih Rp 8,512 juta dari banderol normal sebelumnya.

Untuk dicatat, penawaran spesial ini hanya ditujukan terhadap varian W175 standar berwarna putih saja. Sementara untuk tipe lain yaitu special edition seperti warna hitam, biru dan silver tetap sama, Rp 32,3 juta (OTR Jakarta).

Kendati begitu, perbedaan utama versi standar dan atas hanya terletak pada variasi kelir. Terutama pada tangki bensin. Emblem 'W' tak lagi sendirian, melainkan ditemani grafis putih, plus stiker pad persis di lekukan tangki. Bukan pad karet layaknya motor klasik lain – yang berfungsi meredam getar saat lutut mengapit tangki.

Selanjutnya jok, berhias motif jahitan. Otomatis membuat permukaan tempat duduk jadi berkontur dari depan ke belakang. Dan terakhir, lingkar pelek dilabur hitam serta jari-jari tetap aluminium.

Komposisi warna ini memberi efek ban tampak tebal. Pilihan berwarna biru sebenarnya juga menarik, lantaran memadukan jok coklat tua. Sebaliknya pada tipe bawah, bodi sama sekali tak bercorak, tangki dibiarkan polos dengan emblem W minimalis serta permukaan jok juga tak beralur.

Kendati begitu, pemilihan terhadap varian basic tetaplah menggugah. Terutama jika Anda sudah punya bayangan untuk memodifikasi. Selisih harga Rp 10 jutaan dengan W175 SE, mestinya lebih dari cukup untuk mendanai ubahan pada W175 terbawah. Lantas menyoal kapasitas mesin, ia pun tak ubahnya dengan varian lain.

Konstruksi serta mesin sama. Dapur pacu SOHC yang digendong mampu mengekstraksi tenaga 12,8 Hp/7.500 rpm serta torsi 13,2 Nm pada putaran 6.000 rpm, dari kubikasi 177 cc.

Suplai bensin pun masih memakai karburator. Lengkap dengan choke seperti motor lawas. Kalah jauh sebetulnya dengan kompetitor, namun justru menjadi sensasi tersendiri, bagi kalangan tertentu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Beradu dengan Kompetitor

Sebagaimana diketahui juga, W175 kini kedatangan kompetitor semacam Yamaha XSR155. Bicara tampang, baik W175 atau XSR155 menawarkan rasa yang sama. Menjual bentuk bodi membulat seperti motor-motor lawas. Namun, XSR lebih modern. Di balik headlamp-nya sudah terdapat lampu LED. Pun begitu dengan stoplamp.

Penggunaan halogen hanya ditemui pada lampu sein saja. Sementara itu, semua sistem penerangan W175 masih konvensional. Begitu pula panel meter analognya. Berbeda dari kepunyaan XSR155 yang sudah digital. Menampilkan informasi seputar speedometer, takometer, indikator BBM hingga transmisi.

Rancang bangun XSR155 juga lebih modern. Rangka delta box andalan Yamaha ditonjolkan oleh model ini. Bentuk knalpot juga terlihat lebih kekinian, dengan bentuk silincer agak menjulang.

Tidak seperti knalpot W175 yang datar dan terkesan cungkring. Suspensi depan XSR155 sudah up-side down (USD). Sedangkan W175 hanya teleskopik dengan kondom. Pada suspensi belakang, peredam kejut jenis monoshock jadi pilihan XSR155. Berbeda dengan W175 yang mengandalkan suspensi ganda demi tujuan utilitas.

Fitur lainnya, Yamaha XSR 155 sedikit unggul dari Kawasaki W175. Dari segi penghenti laju, W175 mempercayakannya ke disc brake dan itupun di roda depan saja.

 

3 dari 3 halaman

Model Lain

Sementara XSR 155 sudah mengaplikasinya di kedua roda (depan-belakang). Keunggulan lain dari motor Garpu Tala adalah ihwal performa.

Walau dimodali jumlah silinder lebih kecil - mesin injeksi 155 cc SOHC berpendingin cairan, dengan teknologi VVA (Variable Valve Actuation), performa maksimalnya adalaj 19 Hp/10.000 rpm dan torsi 14,6 Nm/8.500 rpm.

Soal distribusi tenaga, XSR pakai gearbox 6-speed yang menyalurkan ke roda belakang. Perlu dicatat, terdapat Assist and Slipper Clutch pada komponen ini.

Selain membuat kopling dan perpindahan gigi jadi ringan, proses downshift juga lebih halus. Gejala ban terkunci saat engine brake terminimalisir. 

Sumber: Oto.com