Sukses

BMW Indonesia Tanggapi Rencana Pajak Mobil Nol Persen, Untung atau Buntung?

Jodie O’tania selaku Director of Communications BMW Group Indonesia menanggapi rencana tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian sedang mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar 0 persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB). Langkah tersebut bertujuan untuk menstimulus pasar sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah pandemi Covid-19.

Jodie O’tania selaku Director of Communications BMW Group Indonesia menanggapi rencana tersebut. "Pada saat awal wacana itu ada, BMW menyambut dengan positif karena akan memberikan keuntungan kepada pelanggan," ungkap Jodie saat virtual press conference, Jumat (16/10).

Namun, keputusan yang tak kunjung keluar rupanya berpengaruh terhadap keputusan konsumen yang sebelumnya ingin membeli mobil baru. " Pelanggan ada yang menunda pembelian karena menunggu keputusan keluar, nantinya akan ada perbedaan harga," sambung Jodie.

"Yang pasti kita (BMW Indonesia) menghargai dan support rencana tersebut. Semoga ke depannya bisa dilakukan dengan waktu singkat, sehingga pelanggan tidak menunggu lama dan mendapatkan kepastian," pungkas Jodie.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Dampak ke Penjualan Mobil Bekas

Selain itu, Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, terdapat perhitungan yang pada akhirnya bisa menyimpulkan asumsi tersebut.

Jika pajak mobil baru dapat menjadi nol persen hingga akhir tahun 2020, maka secara hipotesis harga terpotong sekitar 10-25 persen. Hal itu tergantung apakah PPN saja yang dihilangkan atau bahkan hingga PPnBM-nya.

Namun, jika hanya turun 10 persen, menurut Yannes, belum akan mengganggu harga mobil bekas yang kini pun sudah turun harganya dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun 2019 lalu.

3 dari 4 halaman

Jakarta PSBB Transisi Lagi, BMW Genjot Program Penjualan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi mulai Senin (12/10/2020).

Menanggapi hal tersebut, BMW Indonesia siap untuk menggenjot penjualan melalui program BMW On Tour. Kegiatan yang hadir dalam format online dan offline ini hadir di seluruh jaringan diler resmi BMW Indonesia. Dalam kegiatan ini, pengunjung dapat melihat dan mencoba langsung rangkaian kendaraan BMW terbaru. BMW On Tour akan berjalan setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) selama 7 minggu mulai dari tanggal 17 Oktober hingga 29 November 2020.

 

"Seluruh diler resmi BMW Indonesia telah dilengkapi dengan protokol kesehatan dan sanitasi sesuai standar. Termasuk didalamnya pembatasan jumlah pengunjung di waktu yang sama, jaga jarak dan sanitasi terjadwal untuk seluruh area diler. Kegiatan BMW On Tour akan hadir di seluruh diler resmi BMW Indonesia,” kata Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia, saat virtual press conference hari ini (16/10).

BMW On Tour juga menyediakan program tukar tambah bernama Drive to Change dimana konsumen dapat menukarkan mobil lama yang dijadikan down payment untuk unit BMW baru.

Selain itu, program menarik lainnya adalah Boss is Back untuk BMW X5. Konsumen nantinya mendapatkan 5 keuntungan, yaitu bebas cicilan 6 bulan, subsidi uang muka, subsidi bunga, subsidi bensin, dan penambahan warranty.

4 dari 4 halaman

Infografis Kunci Utama Putus Rantai Covid-19