Liputan6.com, Jakarta - Yamaha Indonesia berencana merilis produk baru pada 2 November mendatang. Informasi itu disampaikan Yamaha melalui unggahan teaser di media sosialnya.
Menyoal kepastiannya masih menjadi tanda tanya, walau diduga kuat Yamaha Aerox 155 terbarulah yang meluncur kali itu.
Prediksi tersebut diperkuat lantaran beberapa pekan ini, ramai pemberitaan terkait jajaran Maxi Yamaha paling sporty itu. Ditambah lagi penampakan LED pada tayangan singkat. Rasanya, paling apik jika diterapkan pada Aerox 155.
Advertisement
Baca Juga
Membuatnya tambah agresif. Meski begitu, pendaran berupa empat buah lampu dioda sepertinya bertugas sebagai positioning lamp atau lampu senja. Sepertinya memang disediakan sebagai pengganti item serupa yang sebelumnya berlokasi mengapit headlamp.
Sementara penerangan utama tetap mengandalkan sepasang mata seperti model eksis. Namun lantaran dugaan tadi - terdapat LED, idealnya terdapat ubahan desain pada wajah.
Apalagi jika melihat foto-foto belakangan yang diprediksi Aerox 155 baru. Jika dilihat, area itu menjadi lebih padat. Sekilas mirip Honda Vario Series. Mengenai posisi lampu sein, kurang lebih sama.
Tetap menggunakan lampu bohlam. Pun kiranya pada sein belakang. Lantas, berharap saja pergantian bentuk diarahkan kepada lampu belakang.
Mendasari kebiasaan Yamaha Indonesia, perubahan pun rasanya bakal terjadi pada panel meter. Revisi tampilan atau pola informasi pastilah menjadi hal dasar. Tapi, bukan tidak mungkin ada menu tambahan layaknya All New Yamaha NMax. Itu berarti Aerox 155 bakal kedapatan jua fitur konektivitas?
Bila dijabarkan, Aerox versi 2020 menyediakan perangkat untuk menghubungkan pemilik dengan motor via smartphone. Lantas pembeli All New Aerox 155 bisa memanfaatkan beragam informasi dari aplikasi bernama Y-Connect.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Seperti NMax
Seperti halnya NMax, pemberitahuan jika ada telepon, pesan atau email masuk juga bakal tampil di panel meter digital Aerox. Probabilitas itu besar adanya. Toh, investasi yang dilakukan Yamaha Indonesia pastilah tak semata untuk mengembangkan satu produk saja.
Sama juga dengan pengaplikasian fitur traction control. Memang butuh effort lebih untuk menerapkannya di Aerox. Kita tahu, dia masih mengandalkan sistem rem ABS satu channel (roda depan).
Sementara penghenti laju ban belakang Aerox masih berbasis tromol, tanpa piringan cakram. Sudah bisa ditebak apa saja penambahan yang harus dilakukan Yamaha agar bisa memasang traction control tadi. Paling kentara, harus ada adaptor untuk cakram beserta kaliper serta master rem pada tuas sebelah kiri.
Opsi kontrol traksi ini cukup menarik buat Aerox 155. Apalagi perbekalannya menyangkut performa juga impresif. Namun jika perombakan cukup besar, bisa saja pemikiran itu dihilangkan dalam daftar kebaruan Yamaha Aerox. Dan pada akhirnya hanya fitur konektivitas tadi saja yang dipakai.
Mengenai performa, sekarang ini mesin Aerox terbilang lengkap. Sudah menggunakan teknologi Bluecore dan Variable Valve Actuation (VVA) dan berpelengkap Smart Motor Generator (SMG).
Advertisement
Performa
Kemampuannya juga di atas Honda ADV 150 maupun Vario 150. Tapi, sedikit kalah dibanding Yamaha NMax yang memiliki daya 15,1 Hp/8.000 rpm dan torsi 13,9 Nm/6.500 rpm.
Sementara Aerox adalah 14,7 Hp/8.000 rpm dan torsi 13,8 Nm di putaran 6.350 rpm. Lalu rasio kompresinya adalah 10,5 ± 0,4:1.
Selisih terjadi lantaran adanya perombakan pada jeroan jantung mekanik NMax. YIMM mengganti piston cekung dengan permukaan yang datar, serupa milik Yamaha R15.
Kemudian pelebaran diameter klep isap sebanyak 1 mm, dari sebelumnya 19,5 mm menjadi 20,5 mm. Disertai pula peningkatan rasio kompresi (dari 10,5:1 menjadi 11,6:1).
Tak cuma mesin, desain boks filter udara All New NMax pun lebih besar ketimbang yang lama. Dan, turunan ini ideal dilakoni terhadap Aerox 155.
Bayangkan jika mengalami ubahan mesin layaknya NMax, pasti Aerox 155 lebih gesit lagi berakselerasi. Kita tunggu saja penjelasan detilnya pekan depan!
Sumber: Oto.com