Liputan6.com, Jakarta Beberapa kendaraan bermotor masih menggunakan aki tipe basah sebagai sumber tenaga listrik. Karena terdapat cairan, aki tipe ini sering kali dihinggapi kerak jamur berwarna putih.
Selain tak enak dipandang, jamur yang muncul juga bisa memengaruhi aliran listrik meski tak membuat komponen ini menjadi rusak.
Advertisement
Baca Juga
Karena itu, pemilik kendaraan sebaiknya mengetahui beberapa penyebab kerak jamur putih ini muncul dan cara mengatasinya seperti dilansir Federal Oil, Rabu (11/11/2020).
Kerak jamur berwarna putih biasanya terdapat di kepala aki basah, terutama pada bagian plus. Ini disebabkan oleh adanya oksidasi air aki yang mengandung asam sulfat H2SO4.
Asam Sulfat H2SO4 adalah cairan elektrolit kuat yang bisa menyimpan dan menghantarkan arus listrik. Akibat pemakaian arus listrik secara terus menerus aki akan menjadi panas.
Panas air aki menjadi menguap dan memunculkan jamur kerak putih dan menempel di terminal kepala aki.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cara Membersihkan
Jika sudah muncul kerak jamur sebaiknya segera dibersihkan karena arus yang dialirkan dari aki ke terminal kepala aki menuju kabel bisa terhambat.
Untuk membersihkannya, pemilik kendaraan cukup menyiapkan sikat gigi yang sudah tak terpakai dan mengosok kerak jamur hingga kepala aki bersih kembali.
Ingat, saat membersihkan jamur, pemilik kendaraan tak perlu menggunakan cairan apapun untuk membersihkannya, termasuk air.
Advertisement
Mengenal Lebih Dekat Aki Basah dan Kering, Mana yang Lebih Unggul?
Meski memiliki fungsi yang sama, terdapat perbedaan mencolok antara aki kering dan basah, seperti karakteristik, harga, hingga cara melakukan perawatan.
Seperti dilansir Suzuki Indonesia, Selasa (3/11/2020), untuk aki basah, biasanya terdapat wadah transparan untuk mempermudah pengguna mengetahui kadar air aki yang masih tersisa. Air aki dapat disebut juga sebagai air zuur.
Cairan ini memiliki fungsi sebagai perendam. Cell-cell yang terkandung dalam aki akan direndam menggunakan air zuur. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa aki basah menggunakan wadah transparan.
Dalam penggunaannya, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pengecekan terhadap air aki. Jika hal ini luput dari perhatian, dikhawatirkan dampak pada kinerja mesin bisa terjadi.
Apabila cell tidak terendam air aki dengan sempurna, maka penyimpanan pada arus juga akan mengalami pengurangan. Akibatnya, terjadi oksidasi dan membuat lempeng cell berkarat serta kelistrikan tak lagi maksimal.
Karena itu, aki basah dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala setidaknya satu bulan satu kali. Tambahkan batas air aki sesuai dengan petunjuk atau batasan yang dianjurkan. Jangan dilebihkan. Â
Baca selengkapnya di sini.
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona
Advertisement