Liputan6.com, Jakarta - Mobil matik alias mobil dengan transmisi otomatis semakin digemari masyarakat. Cara pengoperasian yang mudah dan praktis ketimbang mobil manual, menjadi salah satu alasannya.
Ya, dengan transmisi otomatis, pengemudi tidak perlu repot injak kopling untuk memindahkan posisi gigi. Dengan begitu kaki kiri tidak terbebani.Â
Begitupun tangan kiri. Saat mengemudikan mobil matik, tangan kiri pengemudi tidak terlalu banyak gerak seperti saat mengendarai mobil bertransmisi manual yang selalu aktif dan sigap saat akan mengoper gigi.
Advertisement
Baca Juga
Namun benarkah mobil matik menjadi jawaban dari semua kelelahan karena mengemudi?
Dikutip dari Auto2000, anggapan tersebut menjadi benar jika dibandingkan dengan berkendara mobil transmisi manual. Namun hal itu bisa tercapai jika pengemudi bisa mengemudikan mobil matik secara benar.
Setidaknya ada tiga hal yang membuat berkendara dengan mobil matik tak selelah mobil manual. Faktor pertama tentu saja jumlah pedal yang hanya terdapat dua buah.
Berbeda dengan mobil bertransmisi manual yang punya pedal kopling, perpindahan gigi di mobil ini dilakukan secara mekanis.
Beberapa mobil matik menggunakan sistem torque conventer maupun pegas CVT yang memanfaatkan gaya sentrifugal.
Dengan demikian kaki kiri pengemudi bisa beristirahat sepanjang perjalanan. Ingat, kaki kiri haram hukumnya bekerja saat mengemudi mobil matik. Jangan sekali-kali menekan pedal rem dengan kaki kiri jika tidak pernah mendapat latihan khusus.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Keunggulan Lain
Keunggulan kedua adalah pengemudi tak pusing memikirkan putaran mesin. Berbeda dengan mobil bertransmisi manual yang harus memindah posisi gigi, putaran mesin melonjak atau menurun pada mobil matik diatur secara otomatis.
Mobil bertransmisi matik hanya perlu dipindahkan ke gigi dengan rasio lebih rendah dalam kondisi tertentu saja.
Faktor ketiga adalah suara dan perpindahan gigi lebih halus. Keunggulan ini terutama bisa didapatkan pada mobil-mobil Toyota yang sudah menganut sistem transmisi matic berteknologi CVT.
Pada jenis transmisi matic CVT, sistem transmisinya tidak menggunakan gigi melainkan menggunakan rasio sabut karet baja saja. Dengan demikian, kesenyapan dan kepresisian mengemudi akan mudah didapatkan.Â
Sumber: Dream.co.id
Advertisement
Jangan Panik, Begini Cara Penanganan yang Benar Saat Mobil Matik Mogok
Bagi pemilik mobil, saat melakukan perjalanan dan mobil mogok adalah hal yang sangat merepotkan. Jika bisa diperbaiki sendiri di tempat, mungkin tidak akan terlalu menyusahkan.
Tapi, lain halnya jika kerusakan mobil parah, dan harus diderek ke bengkel. Terlebih lagi, roda empat yang bermasalah bertransmisi otomatis. Mobil matik punya konstruksi yang lebih kompleks.
Melansir laman resmi Mobil88, untuk menderek mobil matik ini tidak bisa sembarangan. Ada dua model yang bisa dilakukan saat menderek mobil matik, model gendong dan tarik.
Mobil derek gendong ini merupakan cara yang paling aman karena mobil mogok diletakkan di atas bak mobil derek. Sementara untuk model tarik, ada dua roda yang diangkat dan dua roda lagi bergerak mengikuti mobil dereknya.
Bagi mobil matik, jika diderek dengan model tarik ini harus benar-benar tepat penanganannya. Jangan sampai salah ketika menarik dua roda, karena harus roda penggerak yang diangkat agar tidak merusak sistem transmisi.
Â
Perhatikan Sistem Roda Penggerak Mobil
Jadi ketika mobil matik dengan penggerak roda depan, maka roda depan tersebut yang diangkat. Sebaliknya jika penggerak roda belakang maka roda belakang ini yang harus diangkat. Kenapa begitu?
Pada sistem transmisi matik ini ada bagian di dalamnya yang butuh pelumasan dari oli matik. Ketika mobil tidak menyala dan roda penggerak ini tetap bergerak maka akan membuat kerusakan pada sistem matiknya.
Sistem transmisi otomatis ini terdapat disc flange yang membutuhkan pelumasan, ada disc dan clutch, ketika mobil mogok maka tidak ada pelumasan sama sekali karena mesin mati sehingga pompa oli pada transmisi juga mati. Karena tidak ada pelumasan maka disc-nya akan aus karena gesekan sehingga terjadi kerusakan.
Di luar soal mogok, jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi oli transmisi terutama bagi mobil matik, supaya kinerja sistem matik mobil selalu dalam kondisi baik. Oli transmisi juga sebaiknya diganti secara periodik, disesuaikan dengan ketentuan yang ada di buku manual kendaraan.
Advertisement