Sukses

Sambut Era Elektrifikasi, Pemerintah Siapkan 2.400 SPKLU dan 10 Ribu Tempat Penukaran Baterai

Mendukung penerapan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) siap membangun 2.400 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Liputan6.com, Jakarta - Mendukung penerapan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) siap membangun 2.400 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Selain itu, pemerintah juga akan mempersiapkan 10 ribu Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada tahun 2025 mendatang.

“Peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik didukung dengan rencana pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum di 2.400 titik, dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum di 10 ribu titik sampai dengan tahun 2025,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Public Launching KBLBB, Kamis (17/12/2020).

Untuk menerapkan hal ini, Kementerian ESDM telah menerbitkan permen ESDM nomor 13 tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai regulasi turunan dari Perpres Nomor 55 tahun 2019.

Selain itu, komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 29 persen pada tahun 2030 dan 41 persen dengan bantuan internasional, diharapkan berjalan dengan baik.

"Penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target penggunaan emisi gas rumah kaca nasional,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Indonesia Baterai Holding

Arifin Tasrif  juga menyebut, saat ini telah dibentuk Indonesia Baterai Holding yang merupakan gabungan dari beberapa BUMN yaitu Mining industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina Persero, PT PLN Persero, dan PT Aneka Tambang Persero.

“Holding baterai ini akan mengolah produk nikel dari hulu ke hilir sehingga menjadi produk baterai kendaraan listrik,” tuturnya.

Karena itu, dirinya optimistis, Indonesia memiliki potensi untuk membuat kendaraan listrik karena teknologi dan komponen yang digunakan lebih sederhana daripada kendaraan konvensional.

“Selain itu kita memiliki potensi untuk memproduksi baterai yang didukung dengan cadangan mineral nikel yang cukup besar sebagai bahan baku baterai,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19