Sukses

Jeep Umumkan Harga Wrangler PHEV

Selama periode peluncuran awal, Jeep Wrangler PHEV atau Wrangler 4xe hanya disediakan dua opsi trim yakni Sahara dan Rubicon

Liputan6.com, Jakarta - Selama periode peluncuran awal, Jeep Wrangler PHEV atau Wrangler 4xe hanya disediakan dua opsi trim yakni Sahara dan Rubicon. Pun hanya ditawarkan dalam format bodi berpintu empat.

Dibanderol mulai dari 49.490 USD atau sekitar Rp 701,8 jutaan untuk 4xe Sahara sementara Rubicon 53.190 USD (Rp 754,5 jutaan). Harga ini kalau dibandingkan bisa 9.000 USD (Rp 127,6 jutaan) lebih mahal tapi kenyataannya tidak sejauh itu.

Menariknya, bila membeli mobil PHEV atau EV di AS kebagian keringanan dari tunggakan pajak setahun. Totalnya bisa mencapai 7.500 USD, sekitar Rp 106 jutaan.

Nilai itu bisa dijadikan bagian tambahan keringanan dari harga mobil meski mungkin tidak terasa langsung. Namun setidaknya ada upaya nyata untuk menggenjot industri otomotif ramah lingkungan agar ada penyerapan di pasar.

Terlepas dari keringanan berbentuk kredit pajak, setidaknya harga tinggi 4xe diimbangi kelengkapan ekstra. Model PHEV sudah dibekali ragam peranti opsional yang tak dimiliki Sahara atau Rubicon non-hybrid. Bila dikalkulasi selisihnya sampai serendah 2.300 USD untuk Sahara atau 4.000 USD untuk Rubicon.

Ambil contoh di 4xe Sahara, beberapa opsi harus ditambahkan sendiri kalau pilihannya adalah model konvensional. Kabinnya sudah mengadopsi material bangku leather, sarana hiburan Uconnect 8.4 dengan navigasi, dan sistem audio premium Alpine.

Sementara di luar ia tampil menawan lewat pelek 20 inci dan LED lighting package. Di samping itu tersemat pula Selec-Trac 4WD dengan gardan tangguh Dana 44 HD.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Rubicon

Sama ceritanya di Rubicon, model 4xe kebagian fitur opsional trim sebagai standar. Urusan potensi off-road didukung alat bantu rock-crawling lewat transfer case berisi low gear 4:1. Adalah paket 4:1 Rock-Trac heavy-duty full-time 4WD.

Di samping itu, kelengkapan ekstra lainnya dipasang berupa Uconnect 8.4 dengan alat navigasi, Alpine premium audio system, dan paket lampu LED.

Kedua trim ini sendiri menggendong pemacu empat silinder 2,0 liter DOHC direct-injection turbo. Potensi memacu kemudian disandingkan motor listrik dan eTorque starter-generator yang terintegrasi dalam transmisi.

Total tenaga cukup buas, hasilkan 375 hp dengan torsi 637 Nm menuju keempat roda via transmisi 8 percepatan. Di atas kertas jelas melampaui kemampuan unit V6 berkapasitas 3,6 liter.

Namun bukan itu saja inti dari kehebatan Wrangler PHEV. Berkat mode full elektris, untuk potensi sebesar itu ia terbilang tidak ‘napsuan’ dalam meminum bensin.

Klaim efisiensinya sampai 50 MPGe – nilai efisiensi energi listrik atau hybrid yang disetarakan panas dari hasil pembakaran bensin. Perlu diingat, nilainya bukan 21 km/l kalau dikonversi.

 

3 dari 4 halaman

Daya Jelajag

Gambaran jelasnya, perpaduan dua pemacu diklaim sanggup menempuh jarak total lebih dari 643 km (400 mil).

Dengan kapasitas tangki 65 liter (17,2 gallon), berarti kira-kira konsumsi BBM sekitar 9,8 km/l. Boros? Dibanding klaim 8,5 km/l mesin V6 dan punya perbekalan tenaga jauh lebih besar tentu tidak bisa dibilang boros.

Di samping itu, ia turut membawa sisi ramah lingkungan. Menggendong baterai 17,3 kWh, Wrangler 4xe diklaim sanggup menempuh jarak sekitar 30 km tanpa perlu menyalakan mesin.

Dorongan dinamonya menghasilkan tenaga 134 hp dengan torsi 245 Nm. Tersedia tiga mode berkendara yakni “Hybrid” kalau menginginkan dorongan campuran, “Electric” bila hanya ingin memanfaatkan tenaga listrik, dan “e-Save” untuk menambah cadangan tenaga baterai.

Tidak perlu khawatir pula kalau mau dipakai offroad dan bermain lumpur atau kubangan. Kapabilitas offroad jelas dipunya berkat sistem penggerak spesifik 4xe Sahara atau tambahan kemampuan merangkak di 4xe Rubicon.

Menggendong komponen listrik pun bukan berarti Wrangler 4xe takut air. Tinggi genangan yang mampu dihadapi disebut sampai 76,2 cm atau 30 inci. 

Sumber: Oto.com

4 dari 4 halaman

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19