Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, mulai dari hulu sampai hilir. Bahkan, target besar untuk industri mobil atau motor ramah lingkungan ini sudah dicanangkan, salah satunya terkait produksi.
Dijelaskan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, pihaknya menargetkan 25 persen produksi otomotif nasional pada 2025 untuk kendaraan listrik. Hal tersebut, sejalan dengan upaya bersama negara dalam menurunkan panas bumi.
Advertisement
Baca Juga
"Peta jalan kendaraan listrik pada 2025, 25 persen produk otomotif ini untuk kendaraan listrik," ujar Bahlil dalam Keterangan Pers Kepala BKPM Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution & Konsorsium BUMN, Jakarta, dilansir Bisnis Liputan6.com, ditulis Jumat (1/1/2020).
Lanjutnya, investasi untuk kendaraan listrik yang masuk ke Indonesia sendiri memang cukup besar. Potensi sumber daya alam yang dimiliki yang dikawinkan dengan investor dengan pasar dan teknologi tinggi, akan menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri ini.
Sebagaimana diketahui, Indonesia bekerja sama dengan LG Energy Solution Ltd untuk membuat pabrik baterai untuk kendaraan listrik.
"Saya pikir LG pemain besar di berbagai negara. Mereka punya pasar dan teknologi. Dan kita punya cadangan yang luar biasa. Makanya kalau ini dipadukan bisa jadi pemain terbesar di dunia," tegas Bahlil.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lapangan kerja
Selain itu, dampak lanjutan lainnya akan menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap angkatan kerja nasional. Negara pun akan mendapatkan pajak dari bisnis yang dijalankan ini.
Bahlil menyebut, ground breaking kerjasama ini akan bisa mulai berjalan pada semester ganjil tahun depan. Pada tahap ini akan dibangun pabrik kendaraan listrik yang bakal dibuat oleh Hyundai.
"Insya Allah tidak lama, kemungkinan ground breaking ini semester 1 tahun 2021," kata dia mengakhiri.
Advertisement