Liputan6.com, Jakarta - Memiliki supercar adalah mimpi banyak pecinta otomotif dunia. Namun, dengan banderol yang sangat mahal, tidak semua orang yang mampu membeli mobil super, seperti Ferrari, Lamborghini, ataupun Porsche.
Biasanya, untuk mengobati keinginan untuk memiliki supercar, sebagai orang puas dengan membeli pernak-pernik atau pakaian dengan merek mobil favoritnya.
Namun, berbeda dengan Christi Schimpke, yang memiliki pandangan berbeda terkait menggunakan sebuah merek idaman.
Advertisement
Baca Juga
Melansir Carbuzz, desainer ini kemudian memulai crash jewerly, perusahaan yang membuat perhiasan dari sisa-sisa supercar yang mengalami kecelakaan.
Usaha membuat perhiasan dari puing-puing sisa kecelakaan mobil ini, dimulai ketika Schimpke memindahkan studio kreatifnya ke Beverly CoachCraft, sebuah bengkel untuk memperbaiki mobil bekas kecelakaan milik suaminya.
Kemudian, ia melihat banyak suku cadang yang tergeletak di sekitar mobil mewah yang dipikirnya pasti ada yang bisa didaur ulang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pilihan perhiasaan
Namun, untuk membuat perhiasannya tersebut, ia tidak menggunakan komponen mobil yang rusak parah tapi menggunakan komponen yang diganti karena rusak ringan.
Bagian yang dibuang karena perbaikan ini, tersedia secara gratis dan sering kali terlihat dengan warna yang indah dengan beberapa tekstur dan pastinya asli.
Beberapa perhiasan dari rongsokan mobil bekas tabrakan ini, seperti Ferrari 458 Raw Cuff, terbuat dari Ferrari 458 yang tergores dan rusak yang dicat dengan Bianco Avus.
Dibuat khusus untuk pria, Ferrari 360 Challenge Stradale Narrow Cuff menggunakan bodywork 360 Rosso Corsa, dengan strip tengah stainless steel dari Mercedes-Benz G Class.
Advertisement