Liputan6.com, Jakarta - Saat melakukan perbaikan mobil, baik di bengkel atau dilakukan sendiri di rumah banyak hal yang harus diperhatikan. Salah satunya, adalah saat mengencangkan baut di setiap komponen kendaraan.
Banyak pemilik kendaraan yang khawatir baut lepas di tengah jalan. Sehingga, seringkali pemilik mengencangkan bautdengan sangat kencang.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan sampai menggunakan alat khusus yang bisa mengencangkan baut dengan maksimal hingga sulit dibuka. Tapi pertanyaannya, apakah hal tersebut aman?
Melansir laman resmi Hyundai Indonesia, mengencangkan baut sangat kencang tidak sepenuhnya aman. Meskipun terdengar sepele, tapi bila baut terpasang terlalu kencang malah bisa menimbulkan masalah.
Contoh sederhananya, adalah baut roda yang dipasang terlalu kencang. Ketika dalam kondisi darurat misalnya saat harus mengganti ban dengan ban cadangan di pinggir jalan, malah mengalami kesulitan membuka baut.
Belum lagi bila baut tersebut justru oblak dan rusak karena tidak kuat. Pasalnya, tidak semua baut diciptakan serupa dan kekuatannya pun berbeda-beda. Bila terlalu kencang, bahkan baut bisa pecah dan tidak berguna lagi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kerusakan lain
Selain baut mengalami kerusakan, bagian mobil yang dibaut juga bisa mengalami kerusakan karena tekanan yang sangat tinggi, misalnya deformasi.
Untuk itu, ketika mengencangkan baut, hanya perlu dikencangkan secukupnya. Hal ini bisa diukur dengan sesuatu yang dinamakan torque rating.
Dengan mengetahui spesifikasi baut dan komponen, maka ada nilai torsi tertentu yang bisa dipasangkan. Diperlukan alat bernama torque wrench yang bisa mengaplikasikan torsi tersebut secara spesifik dan akurat.
Sehingga, mengencangkan baut pun bisa jadi sebuah pekerjaan yang memerlukan tingkat presisi yang cukup tinggi.
Advertisement