Liputan6.com, Jakarta - Deni Kusumawan, mahasiswa jurusan Teknik Otomotif di Politeknik Manufaktur Astra kembali bereksperimen. Setelah sukses membuat Honda Revo hybrid, kini ia merancang Daihatsu Midget II hybrid.
Dasarnya berotak encer, pemuda asal Megetan, Jawa Timur ini hanya butuh 3 bulan untuk menyulap mobil mini Midget II menjadi hybrid.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menjadikannya mobil bertenaga bensin dan listrik, Deni mengaplikasikan motor listrik 4 KW yang ditaruh di atas gardan, lalu dihubungkan dengan belt.
Selanjutnya ditambah kabel-kabel untuk jalur motor listrik yang sebelumnya belum ada.
Untuk pengoperasian, masih dilakukan secara manual. Artinya sumber penggerak mobil tidak otomatis menggabungkan pemakaian bensin dan listrik.
Pilihan sumber tenaga bergantung pada pilihan pengemudi, mau bensin atau listrik.
Misalnya jika ingin menggunakan motor listrik pengemudi tinggal memindahkan selektor yang ada di dasbor.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tombol
Â
Deni menambahkan fitur display untuk memantau persentase baterai motor listrik. Fitur ini menggunakan tombol. Selain itu ada dua tombol lagi yang punya fungsi berbeda.
Pengemudi dapat menekan tombol emergency switch jika ada 'miss error' pada saat menggunakan motor listrik. Lalu ada tombol berikutnya regenerative brake untuk pengereman saat menggunakan motor listrik. Saat tombol tersebut ditekan, akan ada proses pengisian daya ke baterai.
"Saya juga tambahkan boks. Gunanya untuk penyimpanan baterai serta controler, dan penambahan control untuk pengatur pengemudi memilih penggerak yang ingin digunakan," jelasnya kepada otosia.com, Rabu (13/1).
Midget II hybrid ini menggunakan baterai lithium ion 3 kwh. Lantaran belum fast charging, baterai butuh 8 jam pengecasan untuk terisi penuh
"Untuk jarak tempuh saya belum melakukan pengetesan. Tapi jika secara teori mobil tersebut dapat menempuh 32 km dengan kecepatan konstan 20 km/jam.
Â
Advertisement
Belum Puas
Hasil ini belum membuat Deni puas. Kedepannya dia akan menyempurnakan sumber penggerak kendaraan menjadi otomatis, yakni kombinasi pemakaian listrik dan BBM saat mobil dijalankan, sehingga tidak lagi pakai pilihan manual.
"Sementara ini masih menggunakan manual. Next project akan dilakukan perubahan secara otomatis," ungkapnya.
Ketika ditanya soal kendala, Deni menyebut merubah sistem sumber daya penggerak.
"Kesulitannya adalah pembuatan control system yang dapat merubah sistem penggerak motor bensin ke motor listrik dan sebaliknya. Kesulitan lainnya membuat dudukan atau rangka motor listrik yang mampu menahan beban mobil," pungkasnya.
Sumber: Otosia.com
Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal
Advertisement