Liputan6.com, Jakarta - Daihatsu berencana untuk meluncurkan SUV kompak hibrida pada 2021. Versi lebih ramah lingkungan dari Rocky di Jepang ini, akan menggunakan teknologi yang dikembangkan bersama oleh perusahaan induknya, Toyota Motor Corporation (TMC).
Melansir Asia Nikkei, langkah pabrikan yang ahli dalam membuat mobil kecil ini, sebagai usaha untuk mengejar ketertinggalannya di pasar kendaraan listrik. Pasalnya, banyak pabrikan yang sudah membuat mobil hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan listrik karena Jepang bertujuan untuk mencapai nol emisi karbon pada 2050.
Daihatsu Rocky hybrid ini diperkirakan akan jauh lebih mahal dibanding versi konvensional. Tapi, bakal mendapatkan penghematan bakar 20 sampai 30 persen dibanding versi bensin.
Advertisement
Baca Juga
Saat mengembangkan mobil kecil atau subkompak hybrid, pembuat mobil biasanya menggunakan sistem penggerak yang disederhanakan dengan motor listrik untuk melengkapi jantung penggerak sebagai langkah untuk menekan harga.
Mengacu sistem Toyota, Daihatsu telah mengembangkan hybrid lengkap di mana hanya motor yang dapat memutar roda saat mesin dimatikan.
Perusahaan yang berbasis di Osaka itu menekan biaya dengan meningkatkan mesin, baterai lithium-ion, dan suku cadang lainnya. Tapi mungkin menghabiskan beberapa tambahan biaya untuk pengerjaan material dan produksi mesin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penjualan mobil bensin di Jepang
Sebagai informasi, Pemerintah Jepang mengumumkan sebuah target yang ambisius yakni sepenuhnya menghentikan penjualan kendaraan bertenaga bensin pada pertengahan 2030-an. Langkah tersebut, menjadi bagian dari green growth strategy Perdana Menteri, Yushihide Suga.
Melansir Automotive News, seorang Profesor di Universitas Tokyo, Yukari Takamura mengatakan, pemerintah telah menetapkan target yang ambisius untuk menetralkan polusi karbon pada 2050.
Dan untuk mencapai tujuan tersebut, dengan menawarkan insentif pajak dan berbagai sarana dukungan keuangan lainnya kepada perusahaan.
Advertisement