Liputan6.com, Jakarta - Setiap kendaraan yang beredar di Indonesia, pasti dilengkapi dengan lampu rem di bagian belakang. Komponen penerangan ini berwarna merah, dan tidak boleh diganti dengan kelir lain.
Melansir laman resmi Hyundai Indonesia, alasan lampu rem harus berwarna merah ternyata sederhana.
Jika dilihat dari teorinya, merah merupakan warna dengan gelombang terpendek dibandingkan jenis lainnya. Hal ini menyebabkan warna merah bisa ditangkap paling cepat oleh mata manusia. Anda bisa merasakan ini misalnya dengan melihat foto dan warna merah akan terlihat terlebih dahulu.
Advertisement
Dengan begitu, maka pengemudi pun bisa merespon dengan lebih cepat dan mencegah kecelakaan karena misalnya tabrakan dari belakang. Pasalnya, jika lampu belakang berwarna merah sudah menyala, artinya si pengemudi tengah menginjak rem untuk memperlambat laju mobil atau bahkan sampai berhenti.
Bayangkan jika lampu rem menggunakan warna lain, mungkin respon pengemudi akan lebih lambat sehingga bisa terjadi kecelakaan. Itu juga yang menjadi salah satu alasan mengapa warna lampu rem tidak diperbolehkan diganti warnanya.
Jadi, bagi pemilik mobil yang mungkin hendak melakukan modifikasi seperti mengganti warna lampu yang lebih unik, tetapi mengurangi aspek keselamatan berkendara dan melanggar peraturan, sebaiknya jangan pernah dilakukan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penting, Begini Cara Tepat Pecahkan Kaca Mobil Saat Kondisi Darurat
Mengemudikan mobil menjadi kegiatan yang penuh risiko. Potensi terjadinya kecelakaan terus menghantui pengendara roda empat, bahkan dapat juga menyebabkan kehilangan nyawa.
Dengan begitu, ketika terjadi kecelakaan, diharuskan mengambil sebuah tindakan secara cepat karena setiap detik sangatlah berharga saat kondisi darurat.
Baca Juga
Salah satunya adalah keluar dari mobil yang ringsek setelah terjadi kecelakaan. Terkadang, kondisi tidak memungkinkan pintu terbuka misalnya karena terjepit atau pintu mengalami kerusakan.
Dalam kondisi ini, satu-satunya jalan keluar adalah melalui kaca dengan memecahkannya. Tetapi, kaca mobil masa kini terbilang cukup kuat sehingga tidak bisa sembarangan dipecahkan. Seperti dilansir laman resmi Hyundai Indonesia, ada cara tersendiri untuk memecahkan kaca mobil saat darurat:
1. Jangan Gunakan Kaca Depan
Kaca depan mungkin menjadi kaca terluas yang sangat menarik untuk dijadikan jalur evakuasi. Namun, kaca depan merupakan kaca bermodel laminated yang sangat sulit dipecahkan. Bahkan, ketika pecah, Ia tidak langsung membuka.
Jadi, hampir mustahil untuk memecahkan kaca depan untuk keluar dengan tangan kosong. Karena itu, gunakanlah kaca lain di mobil.
Advertisement
2. Gunakan Kaca Lain
Kaca lain di mobil umumnya terbuat dari tempered glass yang lebih memungkinkan dipecahkan. Untuk itu, incarlah kaca tersebut, seperti kaca samping ataupun kaca belakang.
3. Gunakan Objek Berujung Kecil
Kaca berjenis tempered glass sulit dipecahkan oleh benda besar yang tumpul seperti tangan atau bahkan palu jika tidak terlalu kuat. Namun, kaca tersebut bisa dipecahkan dengan objek yang ujungnya kecil, seperti pemecah kaca di bus pariwisata.
Hal tersebut bisa diganti dengan melepas headrest dan menggunakan ujung dari besi komponen tersebut. Kemudian, ketuklah bagian ujung kaca dan kaca pun akan pecah tanpa kekuatan yang berlebihan.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement