Liputan6.com, Jakarta - Ford Motor Co menggandeng Google Alphabet Inc untuk mengembangkan layanan konsumen baru dan memodernisasi operasi internal. Ford akan memanfaatkan perangkat lunak, kecerdasan buatan, dan komputasi awan yang ditawarkan Google.
Sebagai bagian dari kemitraan enam tahun, produsen mobil yang berbasis di Dearborn, Michigan ini akan menggabungkan sistem operasi Android Google ke dalam kendaraan Ford dan Lincoln mulai 2023.
Ford akan menawarkan kepada pelanggannya aplikasi Google bawaan, termasuk teknologi peta dan suaranya. Ini akan menyebarkan teknologi kecerdasan buatan Google untuk meningkatkan efisiensi pengembangan kendaraan, rantai pasokan, dan operasi manufaktur.
Advertisement
Kerja sama ini juga akan membentuk grup bernama Team Upshift, untuk mengeksplorasi penggunaan data dalam mengembangkan ritel baru, membuat penawaran kepemilikan baru, dan layanan lain untuk pelanggan Ford.
"Data pelanggan Ford tidak akan diserahkan ke Google atau pengiklan Google," Wakil Presiden Strategi Ford, David McClelland menegaskan.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terinspirasi Tesla Inc
Ford juga mengatakan akan terus menggunakan penyedia layanan cloud lainnya dan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Amazon.com, seperti dilansir Antara, Selasa (2/2/2021). Namun, McClelland dan kepala Google Cloud Thomas Kurian tidak mengungkapkan detail persyaratan komersial perjanjian tersebut.
Kemitraan Google-Ford mencerminkan tekanan yang semakin meningkat pada pembuat mobil untuk mempercepat perangkat lunak dan layanan yang mendukung data yang dapat menghasilkan pendapatan atau memangkas biaya.
Ford, seperti para pesaingnya yang mapan, telah menyaksikan pembuat kendaraan listrik Tesla Inc menjadi produsen mobil paling berharga di dunia sejauh ini, sebagian karena investor memandang Tesla jauh ke depan dalam hal perangkat lunak dan manajemen data yang diperlukan untuk mobil listrik dan yang terhubung.
Pada 2020, Amazon.com Inc bergandengan tangan dengan Toyota Motor Corp Jepang untuk membantu mengelola dan memonetisasi data yang dikumpulkan dari armada kendaraan global pembuat mobil.
Sementara Volkswagen AG pada 2019 membuat kesepakatan dengan Microsoft untuk bekerja sama dalam komputasi awan di China dan Amerika Serikat.
Advertisement