Liputan6.com, Jakarta - Di tengah permintaan yang tinggi terhadap mobil listrik, salah satu isu yang kerap menjadi tanda tanya adalah pengolahan baterai bekas mobil listrik. Melihat adanya sebuah potensi dari baterai bekas mobil listrik, Volkswagen Group, telah membuka pabrik baru mereka yang akan mengolah limbah tersebut di Salzgitter, Jerman.
Langkah ini juga dikatakan sebagai tanggung jawab dari Volkswagen Group untuk menunjukan komitmen mereka terhadap industri otomotif dari hulu ke hilir.
Advertisement
Baca Juga
Mengenai baterai yang akan didaur ulang di pabrik ini, seperti dilansir dari Paultan, mereka mengatakan tidak semua baterai akan diambil.
Tetapi, mereka memilih berdasarkan pada klasifikasi apakah baterai tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan lain.
Sebelum baterai tersebut didaur ulang oleh tim yang berada di pabrik tersebut, tim analisis akan menentukan apakah baterai tersebut masih cukup bertenaga atau tidak untuk digunakan dalam kapasitasnya yang lain.
Sebut saja baterai tersebut masih bisa digunakan untuk stasiun pengisian cepat fleksibel atau robot pengisian daya seluler.
"Komponen penting dari sel baterai lama dapat digunakan untuk menghasilkan bahan katoda baru. Dari penelitian, kami mengetahui bahwa bahan baku baterai daur ulang sama efisiensinya dengan yang baru. Di masa depan, kami bermaksud untuk mendukung produksi sl baterai kami dengan materi yang kami pulihkan Mengingat permintaan baterai dan bahan baku terkait akan meningkat secara drastis, kami dapat memanfaatkan setiap gram dari bahan daur ulang ini dengan baik," ujar Mark Moller, Kepala Unit Bisnis dan Pengembangan Teknis E-Mobility VW Group.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Memiliki Kapasitas Daur Ulang Sebanyak 3.600 Baterai
Selama fase percontohan ini, pabrik ini telah dirancang untuk bisa mendaur ulang hingga 3.600 baterai per tahun. Namun, jumlah tersebut masih terus ditambah kapasitasnya untuk menangani jumlah limbah baterai listrik yang akan semakin besar di masa depan.
VW Group juga mengatakan bahwa dalam proses daur ulang ini akan menghemat CO2 karena tidak memerlukan sistem peleburan yang intensif.
Skemanya adalah begitu limbah baterai tersebut datang, maka mereka akan langsung mengosongkan dan selanjutkan akan dibongkar. Untuk bagian intinya, akan digiling sampai menjadi butiran di mesin penghancur lalu dikeringkan.
Selain alumunium, tembaga dan plastik, proses tersebut juga menghasilkan 'bubuk hitam' yang berharga dan mengandung bahan mentah untuk baterai seperti lithium, nikel, kobalt, mangan serta grafit.
Pemisahan dan pemrosesan zat individu dengan proses hidrometalurgi menggunakan air dan bahan kimia kemudian dilakukan oleh mitra khusus.
Advertisement