Sukses

IMI Kenalkan Motor Listrik BS, Harga di Bawah Rp 10 Juta

Dukungan Ikatan Motor Indonesia (IMI) terhadap percepatan kendaraan listrik di Tanah Air diwujudkan dengan memperkenalkan motor listrik yang dipasarkan IMI. Motor listrik tersebut bermerek Bike Smart (BS).

Liputan6.com, Jakarta - Dukungan Ikatan Motor Indonesia (IMI) terhadap percepatan kendaraan listrik di Tanah Air diwujudkan dengan memperkenalkan motor listrik yang dipasarkan IMI. Motor listrik tersebut bermerek Bike Smart (BS).

Diluar informasi motor yang sudah dilengkapi boks, sayangnya tidak ada penjelasan teknis lanjutan mengenai motor listrik BS yang dipasarkan IMI tersebut.

Motor Listrik berlogo kepala harimau tersebut dijual di bawah Rp 10 juta, dan sudah mulai dipasarkan di Indonesia.

"Sudah berbagai merek yang membuat kendaraan full electric. IMI ikut memperbanyak peredaran motor listrik. Inilah salah satu contohnya, sepeda motor listrik murah di bawah Rp 10 juta. Inilah Bike Smart dari IMI untuk negeri, dan boleh kredit," terang Ketua IMI Pusat Bambang Soesatyo.

"Dengan ini maka masyarakat kita akan memiliki tabungan untuk biaya sehari-hari. Tidak lagi ada biaya servis, ganti oli dan isi BBM tidak lagi diperlukan," tambahnya.

Sekadar informasi, Bambang Soesatyo atau akrab dipanggil Bamsoet akhirnya resmi menjadi Ketua Pusat periode 2021-2024. Pengukuhan Bamsoet berlangsung Rabu (10/2/2021) di hotel Sultan, Jakarta.

Bamsoet yang juga Ketua MPR RI ini sebelumnya terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Nasional IMI IX di Makassar, akhir tahun lalu.

Bamsoet resmi mengambil tongkat kepemimpinan IMI dari Sadikin Aksa, Ketua IMI pusat periode 2015-2020.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Mendukung Program Pemerintah

 

Dalam sambutannya Bamsoet menyatakan IMI akan membantu upaya pemerintah mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus mengurangi polusi dan beban subsidi pemerintah.

"Kalau orang Indonesia makin banyak menggunakan kendaraan listrik maka akan membantu pemerintah meringankan beban APBN, dan subsidi," kata Bamsoet.

Pemerintah sendiri menargetkan produksi kendaraan listrik pada tahun 2025 sebesar 20 persen dari total produksi nasional, di mana angka 20 persen termasuk di dalamnya adalah Hybrid Vehicle, Plug in Hybrid Vehicle, Battery Electric Vehicle, dan Fuel Cell Electric Vehicle.

Target tersebut akan dapat mendukung pencapaian target pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030 (atas upaya sendiri), menarik investasi di sektor industri komponen utama (baterai, motor listrik dan power control unit) yang memiliki valuasi atau nilai ekonomi sangat tinggi, serta mendorong hilirisasi bahan baku baterai di Indonesia.

Sumber: Otosia.com

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19