Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang tua pasti menyayangi anaknya. Beragam cara bisa dilakukan oleh orang tua agar anak merasa diperhatikan, salah satunya dengan cara membelikan mobil.
Memberikan sebuah mobil bisa jadi berlandaskan alasan mempermudah mobilitas sang anak dan menjaga keamanannya saat bepergian.
Baca Juga
Namun, sebuah kepemilikan mobil akan menimbulkan biaya-biaya yang harus dipersiapkan. Belum lagi, ada banyak risiko yang kemungkinan muncul di kemudian hari.
Advertisement
"Mengingat sang anak belum memiliki penghasilan, maka segala beban operasional dan risiko finansial atas kepemilikan mobil tentu akan Anda pikul sendiri," buka Aulia Akbar Financial Educator dan Periset Lifepal.
Jika ingin membelikan anak sebuah mobil, orang tua hendaknya memperhatikan beberapa hal:
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Punya SIM dan bertanggung jawab
Orang tua jangan membelikan mobil jika anak masih di bawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal itu sama saja dengan membiarkan terjadinya pelanggaran Pasal 281 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Orang tua-lah yang harus bertanggung jawab atas segala tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan anak yang tak memiliki SIM. Dalam ketentuan membuat SIM, usia minimal sang anak adalah 17 tahun.
"Namun ketahui pula secara seksama bahwa usia 17 tahun juga tidak menjamin kematangan mental seseorang. Bisa dikatakan bahwa seorang berusia 17 tahun umumnya masih duduk di bangku SMA tingkat akhir atau kuliah tahun pertama," tukasnya.
Selain itu orang tua harus memahami psikologis anak sendiri. Pastikan bahwa sang anak memang sudah bisa bertanggung jawab atas segala perbuatannya sebagai pengendara mobil.
Pertimbangkan dua kali untuk membelikan mobil untuk anak, terutama jika dirasa sang anak masih memungkinkan untuk menggunakan sepeda motor atau kendaraan umum untuk beraktivitas.
Advertisement
Sesuai bujet
Tidak perlu harus menuruti keinginan anak, atau memasakan diri membelikan mobil yang diinginkan sang anak jika harganya terlalu tinggi. Mengingat mobil ini adalah ?hadiah? dari , maka Anda yang berhak menentukan merek, tipe, dan serinya.
Kasilah pengertian bahwa mobil yang diberikan berfungsi untuk mempermudah transportasi sehari-hari. Dengan adanya mobil, keselamatan sang anak di jalan diharap bisa semakin terlindungi dan kelelahan fisik bisa diminimalisir.
"Tidak masalah untuk memilih mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc untuk menghemat pengeluaran BBM. Jangan sungkan pula membeli mobil bekas jika kondisinya masih sangat prima dan surat-surat legalitasnya masih lengkap, karena bisa menghemat pembayaran pajak tahunan," paparnya.
Aulia Akbar menyarankan tidak perlu kredit mobil supaya tidak ada beban bunga yang wajib dibayarkan. Sangat perlu merencanakan pembelian mobil dalam beberapa tahun sebelumnya
"Jangan impulsif dalam membeli mobil, lakukanlah perencanaan yang baik untuk membeli. Hal ini pun bisa sangat membantu jika berniat membeli mobil dengan cara tunai," katanya.
Setelah menentukan harga mobil yang hendak dibeli, rencanakan hal ini satu, dua, atau tiga tahun sebelum membeli. Lalu sisihkanlah dana setiap bulan atau tahun dalam jumlah yang sudah ditentukan agar proses pengumpulan dana menjadi semakin ringan.
Â
Asuransi
Melindungi mobil bukan hanya sebatas mengenalkan anak tentang pengetahuan keamanan berkendara, namun juga dengan mengasuransikan mobil Anda.
Asuransi lah satu-satunya yang bisa memberikan perlindungan atas kerugian finansial, terhadap segala risiko finansial yang muncul.
Kenali beberapa komponen yang berkaitan dengan besaran premi asuransi mobil. Pertama adalah domisili mobil Anda, kedua adalah kategori harga mobil, dan yang terakhir adalah jenis asuransi yang dipilih yaitu All Risk (comprehensive) atau Total Loss Only (TLO).
Sumber: Otosia.com
Â
Advertisement