Liputan6.com, Jakarta - Bentley mencetak peningkatan penjualan mereka di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan data yang dirilis, penjualan pabrikan otomotif asal Inggris ini meningkat sebesar 50 persen untuk pasar otomotif China.
Data tersebut didapat dengan membandingkan penjualan yang terjadi antara Januari 2020 dan Januari 2021.
Baca Juga
Pencapaian ini juga terbilang mulus karena tidak ada efek dari gangguan besar atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Order bank pada awal 2021 lebih tinggi sebesar 50 persen dibandingkan awal 2020. China sejauh ini adalah negara yang memiliki kinerja paling luar biasa di dunia dalam hal tingkat pesanan dibandingkan dengan ekspektasi normal," ujar Adrian Hallmark, Kepala Executive Bentley, dilansir Carscoops.
Meski mereka mengatakan ada peningkatan, namun Hallmark, tidak menjelaskan secara terperinci menganai berapa besar yang diamankan dari pasar China tersebut. Namun, berdasarkan data yang dirilis, Bentley, sudah mengirimkan sebanyak 11.206 kendaraan dan 2 persennya melebihi penjualan yang mereka bukukan pada 2019 silam.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Pabrik Bentley Sempat Tutup
Adapun selama masa pandemi Covid-19, pabrik mereka yang terletak di Crewe, Inggris, harus terpaksa ditutup selama tujuh minggu untuk menerapkan lockdown. Setelah itu, fasilitas perakitan kembali dibuka dengan memperhatikan protokol kesehatan dan hanya memperbolehkan setengah kapasitas selama sembilan pekan.
Dari keberhasilan yang diraih, model Bentley Flying Spurs. Permintaan tersebut meningkat sebesar 4 persen di Amerika Serikat dan membantu untuk mengimbangi penurunan yang mereka terima untuk permintaan dari Timur Tengah dan Eropa.
Advertisement