Liputan6.com, Jakarta - Mengenai maraknya mobil listrik yang diluncuran hampir setiap pabrikan otomotif dunia, memberikan dampak baru dalam pola hidup pecinta otomotif. Tidak hanya itu, bagi bos Ford, tren ini juga harus diimbangi oleh Amerika Serikat untuk membangun lebih banyak baterai mobil listrik.
Dalam sebuah pernyataannya,CEO Ford Jim Farley, menyarankan kepada Amerika Serikat perlu mengurangi ketergantungan terhadap baterai yang diproduksi di kawasan Asia.
Baca Juga
"Kami perlu membawa baterai skala besar ke Amerika Serikat dan kami akan membicarakannya dengan pemerintah. Kami tidak bisa melakukan apa yang kami lakukan dengan chip yang diproduksi oleh Taiwan, itu adalah hal yang terlalu penting," jelas Jim, melansir Carscoops.
Advertisement
Untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik baterai listrik di Asia, Jim Farley, menjelaskan membangun pusat produksi baterai di Amerika Serikat adalah sesuatu hal yang penting. Hal ini juga berguna untuk menyelesaikan masalah pasokan dan tenaga kerja yang dapat memengaruhi peluncuran mobil listrik oleh industrinya itu sendiri.
Salah satu mobil listrik yang kini tengah dipersiapkan oleh Ford adalah kedatangan pick up premium merek F-150 yang akan ditopang dengan baterai listrik.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Baterai Ford F150 EV Pakai Buatan Korea
Sebagai informasi awal, nantinya baterai yang akan disematkan untuk pick up tersebut diproduksi oleh perusahaan Korea, yakni SK Innovation.
"Ini adalah peluang multi-solusi yang sangat besar. Untuk pemain lama, kami harus menangani masalah ketenagakerjaan kami, jadi lebih banyak sumber yang lebih penting bagi kami," tambahnya.
Namun, pernyataan yang dilontarkan oleh CEO Ford ini mendapat tentangan dari mantan CEO Ford, Jim Hacket. Menurutnya, tidak akan masuk akal apabila produsen mobil listrik akan memproduksi baterainya secara mandiri.
"Rantai pasokan telah meningkat sejak Elon Musk membangun Gigafactory, jadi di sana ada banyak yang tidak bisa menjaim kami untuk memindahkan modal kami untuk memiliki pabrik kami sendiri," timpalnya.
Advertisement