Liputan6.com, Jakarta - Dampak relaksasi PPnBM mobil mulai terasa oleh Suzuki, penjualan all new Ertiga dan XL7 meningkat sejak 1 Maret 2021 lalu. Berdasarkan studi yang dilakukan secara internal sebelumnya, kenaikannya bisa mencapai 20 persen atau sekitar 6.250 unit.
Lantas bagaimana dengan kondisi penjualan mobil bekasnya? Suzuki sendiri memiliki gerai khusus mobil-mobil second mereka, Suzuki Auto Value. Suzuki sendiri mengaku sempat khawatir.
Baca Juga
"Waktu itu diumumkan memang ada kekhawatiran dampaknya seberapa besar. Setelah berjalan, kami melakukan evaluasi dampaknya ternyata tidak besar," kata Hendro Kaligis, Business Development Head, PT Suzuki Indomobil Sales.
Advertisement
Bagaimana estimasi terhadap efek relaksasi ini, Hendro justru melihat peluang lain dari hal tersebut.
"Dari sisi pedagang mobil bekas dengan kenaikan pembelian mobil baru, orang yang tukar tambah juga bertambah banyak. Ini kan suplai untuk pedagang mobil besar," ujarnya.
Jika ditakar berdasarkan data, Hendro menyebut bahwa dibanding bulan lalu belum terlihat ada masalah terkait dari efek Ertiga-XL7 yang menjadi lebih murah sekian belas juta.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Punya Pasar Berbeda
Lebih jauh, ia memandang bahwa mobil bekas dan mobil baru tetaplah punya pasar tersendiri. Di sisi lain, relaksasi sendiri berdekatan dengan bulan puasa, atau bulan ketika penjualan mobil baik bekas maupun baru cenderung meningkat.
"Jadi ada garisnya. Masing-masing ada segmennya. Apalagi menjelang Puasa dan Lebaran biasanya trennya naik. Kami cukup optimis tidak terlalu berdampak pada mobil bekas, terutama di Auto Value," kata dia.
Sumber: Otosia.com
Advertisement