Liputan6.com, Jakarta - Meski terlihat sepele, tekanan angin pada ban sepeda motor harus selalu diperhatikan. Terutama di saat musim hujan, banyak yang percaya jangan memberikan tekanan angin yang tinggi.
Hal ini disebut-sebut dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya kecelakaan di tengah jalan seperti terpeleset, tergelincir atau ban selip. Benarkah hal tersebut? Atau jangan-jangan hanya mitos belaka?
Baca Juga
Mengutip Wahana Honda, pada saat membeli sebuah motor baru, terdapat buku pabrikan yang harus Anda baca.
Advertisement
Dalam buku tersebut biasanya tercantum informasi lengkap mengenai kendaraan. Mulai dari apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan, besaran beban maksimal yang boleh dibawa hingga biasanya juga tertera informasi mengenai tekanan ban yang ideal.
Nah, biasanya tekanan angin ban motor yang direkomendasikan berkisar antara 29 psi untuk roda depan serta 33 psi untuk roda bagian belakang.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tekanan Angin Ban Motor
Tekanan angin ban motor ini dianggap cukup ideal untuk berkendara. Selain akan membuat pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan, tekanan angin ban motor yang ideal juga akan menjauhkan dari risiko buruk di jalanan seperti kecelakaan dan juga memperpanjang usia pakai dari ban tersebut.
Sedangkan untuk musim penghujan tekanan ban motor yang disarankan cukup berbeda. Diperbolehkan untuk mengurangi tekanan ban jika memang dibutuhkan. Namun tetap dengan batas yang telah ditentukan.
Maksimal pengurangan tekanan angin ban motor tersebut hanyalah 2 psi. Artinya, jika di hari biasa berkendara dengan tekanan 29 psi untuk roda depan, maka pada musim penghujan bisa menurunkannya di angka 27 psi. Berlaku juga untuk ban belakang boleh diturunkan hingga ke angka 31 psi.
Pengurangan tekanan angin ini bertujuan untuk membuat daya cengkram ban motor jauh lebih kuat pada saat melewati jalanan basah dan licin.
Karena seperti yang kita tahu, tekanan angin ban yang terlalu tinggi seringkali menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan di tengah medan jalan yang basah. Hal ini biasanya disebabkan oleh kondisi ban selip atau hilangnya kontrol pada komponen ban.
Advertisement
Mitos atau Fakta
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan tekanan angin ban motor harus dikurangi pada saat musim penghujan merupakan fakta. Namun sebenarnya, hal ini kembali lagi pada kebiasaan saat berkendara.
Pastikan untuk tidak berkendara dalam kecepatan tinggi saat melewati jalanan yang basah, licin atau saat sedang turun hujan. Berkendaralah dengan kecepatan standar dan memperhatikan kondisi jalanan sekitar. Dengan demikian, berapa pun tekanan ban motor yang dikendarai akan tetap membawa sahabat Dream selamat sampai ke tujuan.
Selain itu, jika tak mau repot-repot mengurangi tekanan angin ban motor setiap kali akan berkendara di musim hujan. Sahabat Dream bisa mengganti ban motor yang sekarang dengan jenis ban dual purpose. Di mana ban tersebut dapat digunakan untuk berkendara di medan on road maupun off road. Â
Sumber: Dream.co.id
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19.
Advertisement