Liputan6.com, Jakarta - Pasar sepeda motor Royal Enfield tidak sebagus kompetitornya. Setelah 4 tahun berjibaku dengan pasar otomotif di Vietnam, akhirnya pabrikan sepeda motor ini resmi angkat kaki dan menyetop penjualan di negeri tersebut.
Akibat sepinya peminat dari bikers Vietnam, maka pihak distributor sekaligus importir resmi Royal Enfield di Vietnam, yakni Al Naboodah International, memutuskan untuk menghentikan semua aktivitas penjualan mereka.
Advertisement
Baca Juga
Melansir Rideapart, Al Naboodah International, sudah memutuskan langkah tersebut karena produknya tidak begitu laku di pasaran.
Akibatnya, target penjualan yang sudah ditetapkan pun juga tidak tercapai sehingga hasilnya adalah mengecewakan.
Salah satu hal yang tidak menarik bagi konsumen adalah tidak ada benefit berupa pengurangan pajak yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
Hal ini dikarenakan produk Royal Enfield tersebut didatangkan langsung dari India sehingga mereka tidak mendapatkan insentif pajak.
Berbeda dengan beberapa pabrikan sepeda motor lainnya seperti Honda, Ducati dan Kawasaki yang melakukan import dari Thailand.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Dipengaruhi Desain yang Monoton
Selain permasalahan pajak, menurut Al Naboodah International, desain yang dihadirkan oleh Royal Enfield juga menjadi penyebab produk tersebut kurang diterima dipasar Vietnam.
Hal ini disebabkan karena dari beberapa produknya, Royal Enfield, selalu menyuguhkan desain retro dan klasik.
Karakter pasar Vietnam sendiri memang memiliki perbedaan dari sisi penggunaan motor. Di negara tersebut, penggunaan sepeda motor tidak untuk sekedar gaya, namun mereka menggunakan sepeda motor untuk keperluan harian.
Masih melansir dari rideapart, masyarakat Vietnam memiliki kesamaan pada karakter konsumen lainnya di mana masih tertarik dengan penggunaan skuter matik berkapasitas mesin kecil.
Advertisement