Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan pameran otomotif terbesar di Jepang, Tokyo Motor Show, akan ditunda pada penyelenggaraannya tahun ini. Hal ini mengacu pada situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda di beberapa belahan dunia.
Sejatinya, gelaran pameran otomotif bergengsi ini akan dijadwalkan pada Oktober 2021 mendatang. Namun, Ketua Japan Automobile Manufactures Associaton (JAMA), Akido Toyoda, sudah mengambil langkah untuk membatalkan gelaran tersebut.
Baca Juga
Dalam sebuah keterangan resminya, Akido Toyoda, menjelaskan bahwa salah satu pertimbangannya adalah melihat kondisi yang belum begitu pulih. Terlebih, informasi terakhir menyebutkan bahwa mutasi dari virus tersebut semakin menyebar di beberapa negara di dunia.
Advertisement
"Kami memutuskan untuk membatalkan acara tersebut karena kami menilai akan sulit untuk menyediakan program utama yang memungkinkan program utama yang memungkinkan Anda merasakan daya tarik mobilitas," ujar Akido Toyoda, dalam keterangannya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Enggan Dilaksanakan Secara Daring
Meski sejatinya gelaran tersebut bisa digelar secara virtual lewat pemanfaatan teknologi melalui digital, hal tersebut tidak membuat Akido Toyoda tertarik. Ia menilai tidak tertarik untuk melakukannya secara online.
"Untuk Tokyo Motor Show yang dijadwalkan pada Oktober musim gugur ini, kami telah mempertimbangkan proyek yang lebih menarik menggunakan online, tetapi bagi banyak pelanggan, dalam lingkungan yang aman dan terlindungi," jelasnya.
Meski penundaan ini terasa berat bagi mereka, ia berjanji akan membawa sesuatu yang lebih fresh dan sangat berkesan untuk pencinta otomotif di dunia, khususnya Jepang.
"Lain kali, kami ingin menghadirkannya sebagai "Tokyo Mobility Show" yang lebih canggih. Terima kasih atas dukungan Anda yang tiada henti," katanya.
Advertisement