Liputan6.com, Jakarta - Pasar kendaraan listrik di Indonesia sudah semakin berkembang, dengan semakin banyaknya pabrikan yang menghadirkan berbagai model ramah lingkungannya tersebut. berbagai tipe hadir, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, hingga listrik murni sudah bisa jadi pilihan masyarakat.
Namun, menurut Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahajana, harga mobil listrik masih terlalu mahal bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Harga kendaraan emisi rendah ini, tentu saja masih terbilang cukup tinggi jika dibandingkan roda empat bermesin bensin atau diesel (ICE).
Advertisement
Baca Juga
"Harganya bukan main, tidak ada yang lebih murah dari Rp 600 juta. Padahal mobilnya kecil aja yang setara dengan mobil yang banyak di kita sekitar Rp 300 juta," ujarnya dalam sesi webinar, seperti disitat dari Bisnis Liputan6.com, ditulis Jumat (21/5/2021).
"Sehingga ini yang seharusnya dipecahkan agar mereka (mobil listrik) bisa mendekat dan bisa saling bersaing secara apple to apple," imbuh Agus.
Sebagai gambaran, Agus coba memberikan contoh harga mobil hybrid, seperti Toyota Corolla hingga Honda CR-Z yang dibanderol Rp 600 juta.
Kemudian, jika sudah masuk ke mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) seperti BYD e6 keluaran China dan Tesla Model X, kisaran harganya sudah mencapai Rp 1-2,5 miliar.
Tantangan
"Coba bayangkan kalau kita mau membeli Tesla yang harganya Rp 2 miliar, dengan ukuran kendaraan yang tidak seberapa," sambung Agus.
Tantangan selanjutnya produk mobil listrik, ia menyampaikan, jalanan-jalanan di kota besar Indonesia saat ini sudah terlalu dipadati oleh kendaraan bermesin bahan bakar.
"Jadi kalau infrastruktur kita semakin baik, kalau kita bayangkan jalan-jalan kita seperti di Amerika, itu sebenarnya favorable. Karena jalannya sedikit saja makanya itu kelihatannya penuh sesak," pungkasnya.
Advertisement