Sukses

Toyota Daur Ulang Baterai Bekas Mobil Listrik dan Hybrid untuk Energi Terbarukan

Toyota Motor telah sepakat bermitra dengan Jera, sebuah perusahaan patungan pengadaan bahan bakar antara Tokyo Electric Power dan Chubu Electric Power

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor telah sepakat bermitra dengan Jera, sebuah perusahaan patungan pengadaan bahan bakar antara Tokyo Electric Power dan Chubu Electric Power. Kerjasama ini, untuk memproduksi baterai dengan melakukan daur ulang dari mobil listrik dan hybrid, dan dijadikan sebagai penyimpanan daya untuk energi terbarukan.

Melansir Asia Nikkei, sistem penyimpanan baru ini akan terdiri dari baterai lithium-ion dan nikel-metal hibrida. Tujuan kedua perusahaan ini, untuk membangun teknologi baru yang memungkinkan baterai beroperasi lebih efisien dengan menggabungan beberapa jenis baterai.

Toyota dan Jera menargetkan pengembangan baterai selesai akhir tahun fiskal ini. Kemudian, pada fiskal 2022, perusahaan bertujuan untuk menghubungkan penyimpanan ke jaringan listrik sehingga mereka dapat melakukan verifikasi teknis untuk penggunaan praktis.

Sistem ini diharapkan digunakan untuk menyimpan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit yang menggunakan tenaga surya, angin, dan sumber terbarukan lainnya. Jumlah listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tersebut sangat berubah tergantung pada cuaca.

Dengan terhubung ke pembangkit listrik energi terbarukan, baterai ini dapat menyimpan dan memasok listrik secara fleksibel sesuai dengan perubahan tingkat pasokan dan permintaan.

Proyek ini muncul karena jumlah baterai bekas dari kendaraan listrik serta hibrida diperkirakan akan melonjak selama beberapa tahun mendatang di Jepang.

Menurut asosiasi industri mobil nasional, kendaraan listrik di Jepang berjumlah 117 ribu pada 2020. Untuk hibrida, jumlahnya adalah 9,28 juta atau sekitar 80 kali lebih tinggi dari mobil listrik.

Jika Toyota, produsen hybrid terbesar, berhasil mengembangkan teknologi baru itu akan mendorong momentum menuju daur ulang baterai bekas dalam skala besar.

2 dari 3 halaman

Jumlah baterai bekas

Sejumlah baterai bekas di dalam kendaraan diperkirakan akan terakumulasi setelah 2025.

Jika biaya produksi baterai penyimpanan dikurangi dengan menggunakan baterai bekas ini, juga akan membantu memperluas pasar energi terbarukan di Jepang.

Selain itu, penggunaan kembali baterai bekas yang ramah lingkungan karena menghilangkan emisi gas rumah kaca yang digunakan untuk membuang sel lama.

Sebagai informasi, di industri otomotif, Nissan Motor dan BYD China juga sedang menggarap penggunaan baterai kendaraan listrik bekas.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19