Sukses

Benelli Leoncino 500 Sport Usung Gaya Cafe Racer

Benelli Leoncino 500 Sport akhirnya diluncurkan dan baru tersedia untuk pasar Tiongkok. Motor bergaya cafe racer ini mengambil basis dari tipe standar namun mendapat beberapa peningkatan peranti

 

Liputan6.com, Jakarta - Benelli Leoncino 500 Sport akhirnya diluncurkan dan baru tersedia untuk pasar Tiongkok. Motor bergaya cafe racer ini mengambil basis dari tipe standar namun mendapat beberapa peningkatan peranti untuk menunjang tampilan cafe racer.

Mulai dari setang model clip on, visor di atas rumah lampu, spion bulat, model jok, knalpot unik dengan cover bahan stainless steel, roda ruji dan ditambah side bag.

Hal menarik dan menjadi pembeda paling mencolok dibanding tipe standar yaitu panel intrumen yang menempel di kokpit. Isinya sama, sudah full digital dan layarnya terbagi dua dengan model beririsan.

Di sisi kiri, menunjukkan fuel meter, jam, suhu mesin dan suhu udara. Sedangkan di sisi kanan menyajikan speedometer, takometer, posisi gear, odometer dan tripmeter.

Ya, cukup informatif untuk menunjang berkendara harian. Bedanya si Sport mendapat backlight LED warna biru.

Bagian lampu-lampu, desainnya masih mengadaptasi modern-klasik. Mudah ditebak, formatnya menggunakan headlamp bulat, stoplamp segaris, dan sein terpisah.

Bedanya di atas lampu utama diberikan visor besar untuk mencerminkan motor cafe racer. Layaknya motor masa kini, paras klasik tak berarti berteknologi uzur.

Semua pencahayaan berasal dari LED dari depan ke belakang. Bahkan lampu utama berasal dari LED proyektor yang dikelilingi DRL, berbentuk huruf U terbalik.

Ciri khas yang unik pada Leoncino masih bertahan. Di spatbor depan, terdapat ikon singa pada logo Benelli yang dipasangkan berdiri.

Ornamen macam ini biasanya menempel di kap mesin mobil mewah. Meski mendapat peranti tambahan, desain dan komposisi spatbor depan tergolong proporsional.

Sisi kanan bagian belakang diberikan side bag. Agak canggung karena tidak sepasang, tapi pengendara bisa melepasnya dengan mudah. Buntut diakhiri dengan spatbor yang begitu kecil.

Maksudnya untuk mempertahankan estetika motor yang sudah keren. Sebagai gantinya, untuk menahan cipratan air, dipasang mud-guard yang bertumpu pada swing arm belakang. Sedang gas buang pakai model silinser ganda yang dilapisi cover stainless steel. 

 

2 dari 3 halaman

Bagian Lainnya

Rangkanya tetap mengadaptasi model teralis. Berperan untuk meningkatkan pengendalian dan membuat motor terlihat berotot.

Lekukan dan susunan tulang besi dipertontonkan begitu saja, tanpa tertutup fairing. Aura maskulin semakin terasa, berkat penggunaan fork upside-down berdiameter 50 mm.

Sektor jantung pacu masih sama dengan versi reguler. Berkonfigurasi dua silinder segaris, DOHC, 499,6 cc. Ukuran (diameter x langkah) 69 x 66,8 mm dan rasio kompresi 11,5:1.

Walau racikannya mirip, dirinya sanggup memompa tenaga sebesar 48 Hp di 8.500 rpm dan torsi 47 Nm pada 5.000 rpm. Angka itu lebih besar 1 Hp dan 1 Nm dari model standar meskipun motornya lebih berat 2 kg.

Untuk menyalurkan daya ke roda belakang, dipasang gearbox 6-speed dengan kopling basah. Tak perlu khawatir, hawa panas dari mesin didinginkan radiator. Jadi digunakan harian pun mestinya tak menyiksa.

Pengereman disematkan cakram ganda 320 mm di depan. Keduanya diapit kaliper dua piston. Di belakang, cakramnya berukuran 260 mm yang dijepit kaliper satu piston.

Sensor Anti-lock Braking System (ABS) juga menjadi standar. Dengan spesifikasi itu, mestinya deselerasi sangat optimal. Meskipun, bukan dari produsen rem papan atas. Rodanya model ruji berikan kesan vintage.

Sumber: Oto.com

3 dari 3 halaman

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!