Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pernyataan resmi akhirnya dirilis oleh pabrikan otomotif Jaguar Land Rover beberapa waktu lalu. Hal ini menyangkut eksistensi mereka untuk mengikuti tren teknologi di industri otomotif.
Dalam pernyataannya, mereka akan melakukan uji coba mobil yang menggunakan tenaga hidrogen-listrik pada akhir 2021.
Baca Juga
Masih dalam keterangannya, pengujian mobil bertenaga hidrogen ini murni keinginan dari pabrikan untuk melakukan pengembangan dan evaluasi teknologi.
Advertisement
Dengan begitu, secara tidak langsung mereka menampik bahwa mobil Jaguar atau Land Rover dengan teknologi tersebut akan mengisi ruang pamer di showroom mereka.
Namun, salah satu target mereka melakukan pengujian tersebut juga sekaligus menguatkan komitmen mereka untuk menampilkan mobil tanpa emisi. Targetnya, mereka akan memproduksi kendaraan tanpa emisi dimulai pada 2030 mendatang.
Mobil yang diuji coba ini mengandalkan sel bahan bakar untuk menggabungkan hidrogen dan oksigen dalam proses yang menghasilkan listrik dan hanya menyisakan air sebagai pembuangannya.
Di samping itu, motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan roda, serta mengisi baterai juga dapat membantu memberikan asupan daya ketika mobil membutuhkan daya yang tinggi.
Â
Memiliki Keunggulan Pengecasan yang Lebih Cepat
Jika dibandingkan dengan mobil murni bertenaga listrik, pengembangan hidrogen listrik ini akan memberikan waktu pengecasan yang lebih singkat dari efisiensi waktu.
Prototipe Land Rover Defender yang menjadi pilot project ini merupakan program stimulus yang didanai oleh pemerintah Inggris untuk industri otomotif yang berfokus pada teknologi hijau yang pertama kali diumumkan pada pertengahan tahun 2020.
Sampai saat ini, Jaguar Land Rover terutama berfokus pada kendaraan plug-in hybrid dan baterai-listrik ketika datang ke powertrain alternatif.
Advertisement