Liputan6.com, Jakarta - Krisis microchip yang tengah melanda pabrikan otomotif, membuat para produsen harus bergerak cepat. Alasannya, mereka tidak ingin masalah ini berlanjut dan bisa mendapatkan vendor baru untuk melanjutkan produksi yang sempat terhenti.
Salah satu produsen mobil yang dikabarkan sudah mengambil langkah adalah Hyundai. Dalam sebuah informasi yang dirilis Reuters, produsen mobil asal Korea, sudah mendekati para industri lokal untuk bisa membuat microchip guna meminimalisir ketergantungan pada pasar global.
Baca Juga
Meski hal tersebut dianggap tidak berjalan dengan mulus lantaran adanya perbedaan teknologi, namun Hyundai sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa vendor yang dipercaya bisa membuat microchip untuk mobil Hyundai.
Advertisement
"Selain menghadapi hambatan masuk yang tinggi ke pasar chip mobil, proses kualifikasi yang panjang dan ketat membuat lebih sulit bagi perusahaan chip yang lebih kecil untuk merancang chip mobil," ujar salah satu sumber dari vendor tersebut.
Masih menurut sumber tersebut, untuk bisa menjadk pemasok microchip mobil, membutuhkan waktu empat sampai lima tahun. Sedangkan untuk merancang dan memproduksi chip yang diperuntukkan peralatan rumah tangga, waktu yang dibutuhkan kurang lebih satu tahun.
Â
Sempat Berhenti Beroperasi Lantaran Krisis Microchip
Salah seorang sumber Hyundai yang enggan disebutkan namanya, juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya memang tengah menjajakan kerja sama agar bisa menanggulangi krisis microchip yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan ini.
"Perusahaan sedang mengejar rencana untuk 'melokalkan' chip mobil dalam upaya untuk mendiversifikasi rantai pasokan di Korea Selatan setelah mengalami masalah sumber chip, sebagian besar disebabkan oleh pemasok yang berada di luar negeri," kata sumber tersebut.
Akibat dari kelangkaan tersebut, Hyundai sempat melakukan penghentian produksi dalam beberapa waktu karena terganggu dengan pemasok microchip yang langka.
Kekurangan chip global diperkirakan akan berlanjut hingga kuartal kedua 2022, menurut perusahaan riset Gartner.
Advertisement