Liputan6.com, Jakarta - Merawat motor menjadi sebuah kewajiban bagi pemilik. Salah satunya, adalah dengan rajin mencuci kendaraan kesayangan, terlebih saat musim hujan seperti ini.
Namun, saat hendak mencuci motor, jangan pernah dilakukan ketika mesin masih panas atau baru digunakan untuk melakukan perjalanan. Tetapi, tidak jarang karena waktu yang mepet, membuat pemilik menjadi kurang memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pencucian, dan hal ini jelas justru bisa merugikan.
Baca Juga
Umumnya, setelah melakukan perjalanan jauh, pengendara akan mampir ke tempat cucian umum yang ada di pinggir jalan untuk mencuci motornya.
Advertisement
Di lokasi pencucian, motor biasanya akan langsung dibilas, padahal mesin masih dalam kondisi panas. Kebiasaan seperti ini sebaiknya segera dihentikan, karena memiliki konsekuensi buruk.
Jika dipikir secara logika, bagian logam pada komponen motor yang masih panas lalu langsung bersentuhan dengan air dingin ketika dicuci, adalah dua kondisi yang saling bertentangan.
Saat besi panas langsung terkena air dingin, akan terjadi perubahan suhu yang drastis. Kalau ini dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang, berisiko berefek negatif. Salah satu risikonya adalah blok mesin motor retak karena melakukan pencucian saat mesin masih dalam kondisi panas.
Efek buruk lainya
Efek buruk lain yang mungkin muncul adalah leher pipa knalpot yang berlapis krom bisa berubah warna jadi agak kekuningan.
Karena itulah disarankan, saat kondisi suhu mesin masih panas, kasih jeda waktu 5 sampai 10 menit sebelum dicuci. Waktu yang tidak lama ini sudah bisa membuat kondisi mesin dan komponen di dalamnya istirahat sejenak sebelum akhirnya nanti terguyur air yang memiliki perbedaan suhu drastis.
Advertisement