Liputan6.com, Gunma - Sebagai salah satu pabrikan otomotif kenamaan, Subaru, ikut merasakan dampak dari kelangkaan microchip yang sedang terjadi.
Hal ini yang akhirnya membuat pabrikan terpaksa untuk menutup pabrik mereka yang terletak di Gunma, Jepang, karena kekurangan microchip.
Baca Juga
Dalam keterangan resminya, melansir Reuters, juru bicara Subaru mengatakan hal tersebut menjadi salah satu langkah antisipasi mereka dalam menyiasati kelangkaan yang terjadi.
Advertisement
"Ini adalah bagian dari penyesuaian produksi karena kami kekurangan semikonduktor," jelas juru bicara tersebut, dalam keterangan resminya.
Secara resminya, mereka akan mulai menjalankan keputusan tersebut pada 16 Juli 2021. Pabrik yang terletak di prefektur Gunma, barat laut dari Tokyo, akan diistirahatkan dulu dalam beberapa waktu.
Tidak hanya Subaru yang akan menjalankan keputusan menutup pabrik sementara tersebut. Namun, pabrikan lain seperti Suzuki, juga akan melakukan hal yang sama dalam beberapa waktu.
Â
Suzuki pun Ikut Melakukan Hal yang Sama
Masih mengutip Reuters, pabrik Suzuki yang terletak di Kosai dan Sagara, Shizouka, Jepang, akan mempertimbangkan untuk memangkas kapasitas produksi mereka selama dua atau tujuh hari karena kelangkaan komponen chip semikonduktor.
Meski secara resmi sudah memutuskan untuk melakukan penyesuaian kapasitas produksi, namun, Suzuki belum menentukan kapan mereka akan memulai untuk melakukan keputusan tersebut.
"Kami terus melakukan penyesuaian untuk meminimalkan dampak terhadap kapasitas produksi," jelas juru bicara tersebut.
Sejauh ini, sudah ada beberapa pabrikan otomotif yang mulai melakukan langkah terkait kelangkaan tersebut. Salah satunya adalah General Motors, di mana pihaknya terpaksa memangkas fitur pada beberapa model lantaran chip semikonduktor yang langka.
Selain itu, pabrikan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai, juga sudah mengambil langkah untuk melakukan pembuatan chip semikonduktor dengan merangkul beberapa industri lokal mereka untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
Advertisement