Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi Motors sudah mengumumkan tidak lagi memproduksi Mitsubishi Lancer Evolution pada 2016 lalu. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan pabrikan asal Jepang untuk menyuntik mati model andalannya itu.
Sebab, sedan yang memiliki desain agresif tersebut memiliki fanboy yang begitu banyak di seluruh belahan dunia. Selain performa mesin yang menjanjikan, desain yang ditampilkan pun menjadi salah satu faktor banyak orang kepincut dengan mobil tersebut.
Seiring berjalannya waktu, beberapa waktu lalu pihak Mitsubishi Motors kembali menghidupkan divisi racing mereka, Ralliart. Melalui langkah tersebut, penggemar Mitsubishi Lancer Evolution berharap bahwa pabrikan akan menghidupkannya kembali.
Advertisement
Menjawab harapan para penggemar, CEO Mitsubishi Motors Takao Kato memberikan beberapa petunjuk perihal masa depan Mitsubishi Lancer Evolution tersebut berada di tangan para pemegang saham.
Melansir carscoops, Katao Kato menjelaskan ada beberapa pemegang saham yang memang ingin kembali menghidupkan sedan legendaris tersebut. Namun, ada satu hal yang membuat keinginan tersebut tidak bisa terpenuhi.
Terbentur dengan Misi Mobil Listrik
"Elektrifikasi membutuhkan biaya besar dan perusahaan masih belum cukup kuat. Kami mengalami defisit besar pada tahun fiskal sebelumnya, dan prioritas kami adalah menghidupkan kembali perusahaan terlebih dahulu dan kemudian meluncurkan mobil yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar," jelas Kato.
Keinginan menghidupkan kembali Mitsubishi Lancer Evolution tersebut terbentur dengan fokus perusahaan yang ingin meluncurkan mobil listrik pada 2030.
Melihat fokus tersebut, tentunya, sebagai orang nomor satu di Mitsubishi Motors paham akan berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan.
Keberadaan Ralliart sendiri sudah difokuskan untuyk menawarkan berbagai aksesoris asli untuk berbagai model yang diproduksi Mitsubishi.
Advertisement