Liputan6.com, Jakarta - Jerman akan memiliki satu juta mobil listrik di jalan pada bulan ini. Hal tersebut, memang terlambat enam bulan dari rencana awal, yaitu tahun lalu. Demikian dijelaskan Menteri Ekonomi negara tersebut, Peter Altmaier, kepada harian Tagesspiegel.
Melansir Reuters, program subsidi yang diberikan pemerintah setempat, telah meningkatkan permintaan kendaraan listrik di Jerman.
Baca Juga
"Kami akan mencapai target 1 juta mobil listrik pada 2020, yang semua orang pikir tidak mungkin tercapai. Juli ini, hanya enam bulan terlambat," ujar sang menteri.
Advertisement
"Lebih banyak bonus telah diambil pada paruh pertama 2021 daripada di seluruh tahun lalu," tambahnya, sekaligus mengatakan subsidi yang diberikan, yaitu 1,25 miliar euro. Subsidi ini meningkat selama pandemi virus corona.
Selain itu, Altmaier juga mengatakan bahwa Jerman dapat melampaui tujuan jangka panjangnya untuk memiliki 7-10 juta kendaraan listrik di jalanan.
Penjualan Mobil Listrik Meningkat, Tingkat Emisi Berkurang 12 persen
Keberadaan mobil listrik di Eropa memang semakin memikat para konsumen baru. Hal ini dikarenakan satu dari setiap pembelian mobil di sana, konsumen memilih untuk membeli mobil hybrid atau mobil listrik.
Dari kesuksesan penjualan mobil listrik tersebut, Eropa, mencatat mereka berhasil menurunkan kadar CO2 sebesar 12 persen. Tentunya, hasil tersebut menjadi lebih baik jika dibandingkan pada 2019 lalu.
Mengutip autoblog, dari 11,6 juta mobil baru yang terdaftar di Uni Eropa, Islandia, Norwegia dan Inggris pada tahun 2020, 11 persen di antaranya merupakan mobil listrik atau mobil hybrid.
Maraknya penjualan mobil listrik tersebut, juga dikarenakan pembatasan regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah Inggris. Dengan begitu, mereka akan memutar otak untuk bisa menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai stimulus di masa pandemi ini, beberapa negara lain seperti Prancis dan Jerman, mereka juga turut memberikan subsidi kepada mobil listrik agar sistem perekonomian mereka kembali membaik pasca diterpa pandemi covid-19.
Melihat hal tersebut, Transport and Environment Group, menyampaikan bahwa apa target untuk menghadirkan mobil yang lebih hijau menjadi berhasil.
Advertisement