Sukses

Mengenal Mobil Mungil yang Mengawali Perjalanan Mazda

Nama Mazda memang tidak setenar Toyota atau Honda di dunia dan Indonesia. Namun Mazda sekarang memiliki karakterse produsen mobil Jepang dengan kualitas mendekati mobil Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Mazda memang tidak setenar Toyota atau Honda di dunia dan Indonesia. Namun Mazda sekarang memiliki karakterse produsen mobil Jepang dengan kualitas mendekati mobil Eropa.

Evolusi desain dan pengembangan teknologi Skyactiv sukses membuatnya bertahan di tengah gempuran industri otomotif global yang pemainnya terus berdatangan. 

Namun sedikit yang mengetahui kalau kesuksesan Mazda diawali dari mobil mungil bernama R360 Coupe. Jangan tertipu predikat coupe di belakangnya. Karena passenger car pertama yang diproduksi Mazda ini bukan sedan sport dua pintu yang super kencang, tapi hanya kei car mungil berkapasitas empat penumpang.

Sebagian besar Anda yang membaca artikel ini kemungkinan sudah tahu apa itu kei car. Intinya sih di masa lampau pemerintah Jepang memberikan keringanan yang masif bagi produsen maupun konsumen mobil berdimensi ringkas dengan mesin berkapasitas kecil. Tujuannya untuk menggerakkan roda ekonomi seefisien mungkin. 

Karena ditujukan sebagai kei car, Mazda R360 Coupe hanya diproduksi untuk pasar Jepang saja. Dirancang sebagai kendaraan perkotaan yang padat penduduknya dengan jalanan yang sempit khas Jepang, mobil ini dijual dengan harga dan pajak yang sangat murah. Pasar yang besar dan menarik ini jelas menjadi alasan utama mengapa Mazda mengawali kariernya memproduksi kendaraan penumpang dari segmen ini. Terbukti, diluncurkan perdana pada Mei 1960, Mazda R360 terjual 4.500 unit di hari pertama. Jumlah ini dua per tiga dari total penjualan kei car saat itu. 

 

2 dari 3 halaman

Spesifikasi R360 Coupe

Mobil dua pintu dengan kapasitas empat penumpang ini memiliki bobot kosong 380 kg. Performanya disumbang mesin dengan pendingin udara (air-cooled) berkapasitas 356 cc V-Twin yang memproduksi tenaga 16 hp. Kecil memang tetapi Ia sanggup diajak berlari hingga kecepatan maksimal 90 km / jam. Cukup untuk keperluan transpotasi harian di perkotaan.

Siapa yang sangka kalau mobil mungil bermesin kecil ini justru punya dampak yang besar bagi industri otomotif Jepang. Penjualannya tembus 23.000 unit di tahun perdananya. Meraup pangsa pasar 64 persen segmen kei car, popularitas Mazda pun meledak. Keuntungan ini dipakai Mazda untuk mengembangkan produk lain hingga akhirnya ia bisa bertahan sampai saat ini dan memiliki banyak lini produk yang ditawarkan ke konsumennya. 

Kesuksesan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya meski masuk dala kategori kendaraan populer, tetapi Mazda R360 sejatinya menyimpan banyak terobosan teknologi. Pertama, ia memakai mesin dengan crankcase dan cylinder head dari material alumunium. Mazda juga memanfaatkan material magnesium-alloy untuk rumah koplingnya. Kemudian suspensinya menggunakan torsion beam dengan karet. Semua rancangan rekayasa ini sukses membuat mobil jadi ringan. Strategi meringankan bobot inilah yang kemudian mengalir dalam darah setiap produk masa hingga kini.

Suspensi independen juga sukses mengurangi getaran bodi. Taktik ini sangat jitu untuk diterapkan di jalanan Jepang yang belum mulus ketika itu. Transmisi yang digunakannya bukan hanya manual 4-speed. Tapi juga untuk pertama kalinya transmisi otomatis torque converter asal Jepang pertama kali tersemat di mobil ini. 

Ketika diluncurkan, desain Mazda R360 terbilang unik dibanding kei car lainnya. Ia punya proporsi yang sangat rendah dengan kap mesin yang pendek tapi masih mampu memberikan ruang bagasi di belakang. Desainnya ini sedikit banyak masih menginspirasi produk modern Mazda. Lihat saja Mazda MX-5, roadster sport mungil nan asyik dikemudikan. Mobil ini punya reputasi sangat baik di dunia hingga kini.

Sumber: Carvaganza.com

3 dari 3 halaman

INFOGRAFIS: Waspada Anak Tertular COVID-19